Liputan6.com, Tbilisi - Barcelona menatap gelar ke-4 di bawah Luis Enrique ketika terbang ke Boris Paichadze Dinamo Arena, Tbilisi, Georgia untuk meladeni 'rekan sejawat' Sevilla di ajang Piala Super Eropa, Rabu 12 Agustus 2015 dinihari WIB.
Raksasa Catalan diambang rekor menyamakan torehan AC Milan di event ini. Sejak duel pemenang Liga Champions dan Europa League dipertemukan pada 1972, Barcelona 4 kali meraih trofi ini. Milan masih memimpin sebagai tim terbanyak yang mengoleksi 5 trofi.
Barcelona terakhir kali menasbihkan diri tampil sebagai juara di pertarungan 2x45 menit ini pada musim 2011. Ketika itu, Blaugrana garapan Josep Guardiola menumbangkan FC Porto dengan skor dua gol tanpa balas.
Menatap pertandingan tengah pekan ini, entrenador Barcelona, Luis Enrique menjadikan ajang ini sebagai tes kompetitif pertama. Mengukur kekuatan sebelum tempur di ajang La Liga musim 2015-16. "Ini tes resmi pertama kami selama pra musim. Ujian bagus melihat di mana kami berada," ucap mantan pelatih AS Roma itu.
Advertisement
Sukses meraih treble-winner, Barcelona justru dicibir ketika menjalani pra musim. Betapa tidak, dalam rangkaian pertandingan pra musim di Amerika Serikat bertajuk International Championship Cup (ICC) 2015, Barcelona tiga kali menelan kekalahan beruntun, dari tangan Chelsea, Manchester United dan Fiorentina.Â
Dia menolak anggapan timnya bakal tidak berdaya di hadapan tim sesama kontestan La Liga berangkat dari hasil compang-camping ajang pra musim. "Setiap gelar menjadi sebuah tantangan. Kami bakal menghadapi mereka sama seperti lawan kami lainnya."
Melawan Sevilla, Barcelona bisa tampil dengan kekuatan penuh termasuk menampilkan Lionel Messi dan Luis Suarez. Hanya Neymar yang diprediksi absen karena sakit.
Duel Barcelona dan Sevilla di ajang Piala Super Eropa sebelumnya pernah terjadi pada 2006. Ketika itu, Sevilla mempermalukan raksasa Catalan itu dengan skor telak tiga gol tanpa balas. Ketika itu, Dani Alves yang masih berstatus pemain Sevilla menjadi man of the match. Tiga gol Sevilla ketika itu dilesakkan oleh: Renato Florencio, Frederic Kanoute, Vicenzo Maresca.
Kendati memiliki kenangan buruk, tidak semestinya nyali Barcelona ciut. Pelatih Sevilla, Unay Emery bisa saja menjadi pengganjal Sevilla mengulang sukses seperti 9 tahun lalu.
Pasalnya, dalam 19 pertemuan kontra Barcelona dengan empat tim berbeda: Almeria, Valencia, Spartak Moskow, dan Sevilla, Emery tidak pernah bisa mengalahkan Lionel Messi Cs. Emery meraih 6 hasil imbang serta 13 kali kalah versus Barcelona. (Rjp/Ary)