Liputan6.com, Jakarta - Anggota tim transisi Kemenpora, Zuhairi Misrawi, menyatakan, pihaknya tetap berniat menggelar Kongres Luas Biasa (KLB) PSSI. Menurut Zuhairi, Tim Transisi juga akan bertemu dengan FIFA untuk membicarakan sanksi untuk Indonesia.
FIFA sendiri secara resmi sebelumnya telah membantah bakal bertemu dengan perwakilan dari Indonesia. Namun, Tim Transisi bersikeras bahwa mereka benar-benar akan bertemu FIFA di Inggris pada September mendatang.
"Akan menggelar KLB secepat-cepatnya bulan Desember nanti, atau paling lambat Januari 2016. Kami akan serahkan roadmap ke FIFA. Setelah Januari, FIFA akan cabut pembekuan," kata Zuhairi di kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (11/8).
"Setelah mendengar ini kami akan berkoordinasi dengan Menpora untuk segera menggelar kompetisi. Maka itu, kami akan minta ke PT Liga (Indonesia) untuk segera menggelar kompetisi. Karena, setelah pembekuan, acting PSSI adalah Tim Transisi," paparnya.
KLB Buatan Tim Transisi Bisa Memicu Perpecahan
Hari ini (11/8/2015), kelompok suporter Persija Jakarta, Jakmania berdemonstrasi di depan kantor Kemenpora meminta SK pembekuan PSSI dicabut.Demonstrasi itu tak lain agar kompetisi sepak bola Indonesia bisa kembali digulirkannya.
SK Pembekuan dari Kemenpora dianggap tidak berdampak positif bagi sepak bola Indonesia. Rencana KLB yang digelar oleh Tim Transisi juga berpotensi membuat sepak bola Indonesia terpecah belah dan muncul dualisme lagi.
Sebenarnya, PSSI sudah memenangkan gugatan di PTUN. Putusan PTUN pun memutuskan agar Kemenpora mencabut surat pembekuan. Akan tetapi pihak Kemenpora mengajukan banding atas putusan PTUN tersebut.
"Kami ada blueprint sepakbola. Suporter punya hak untuk tahu tentang PSSI, harus tahu kenapa harus ke hukum yang sekarang dalam proses dibanding. Sepakbola milik semua. Saya hanya mengantarkan ini ke gerbang reformasi, setelah itu saya kembali ke santri. Pegang kata-kata saya," ucap Zuhairi. (Ton/Win)
Baca Juga:
Terancam Kehilangan Stones, Everton Murka
Advertisement