Liputan6.com, Jakarta- Didirikan tahun 1897, Juventus FC kini dikenal sebagai klub tersukses di sepak bola Italia. I Bianconeri merupakan klub pengoleksi gelar juara Serie A dan Coppa Italia terbanyak. Mereka 31 kali juara Serie A dan 10 kali Coppa Italia.
Juventus didirikan oleh murid-murid sekolah Massimo D'Azeglio Lyceum di kota Turin. Meski didirikan 1897, Juve baru secara resmi bergabung dengan kompetisi sepak bola Italia tahun 1900.
Pada awal berdiri, Juventus tidak mengenakan kostum berwarna hitam-putih seperti yang dikenal saat ini. Jersey awal Juve berwarna pink. Namun karena ada kesalahan penggiriman, Juve akhirnya berganti memakai kostum zebra.
Sejak dibeli oleh bos FIAT Edoardo Agnelli tahun 1923, Juventus meraih masa kejayaan. Di era 1930-an, Juve merajai Italia dengan menjadi juara lima kali berturut-turut.
Salah satu era emas Juventus terjadi saat dilatih Marcello Lippi. Pelatih berambut perak itu mulai menukangi Juve di musim 1994-1995. Lippi membawa Juve meraih Scudetto pertama sejak pertengahan 1980-an. Setelah itu dia mempersembahkan trofi Liga Champions kedua di tahun 1996.
Juve era Lippi benar-benar ditakuti baik di Italia dan Eropa. Setelah kesuksesan di Liga Champions 1996, Alessandro Del Piero cs menjuarai Serie A 1996–97 dan 1997–98, Piala Super Eropa serta Piala Intercontinental. La Vecchia Signora juga dua kali menembus final Liga Champions 1997 dan 1998. Sayangnya Juve ketika itu kalah dari Borussia Dortmund dan Real Madrid.
Catatan emas Juventus ternoda karena skandal Calciopoli di tahun 2006. Dua gelar Scudetto Juve pada tahun 2005 dan 2006 dicopot. Mereka juga harus menerima kenyataan pahit didegradasikan ke Serie B untuk kali pertama.
Hukuman Calciopoli membuat Juve ditinggal pemain-pemain bintangnya seperti Zlatan Ibrahimovic, Fabio Cannavaro, Gianluca Zambrotta, Emerson hingga Lilian Thuram. Walau ditinggal banyak pemain bintang dan harus terkena pengurangan poin, Juve hanya butuh semusim saja main di Serie B. Mereka berhasil jadi juara Serie B dan promosi ke Serie A.
Kembali ke Serie A, Juventus menemui jalan terjal untuk kembali meraih masa kejayaan. Mereka terseok-seok dan beberapa kali hanya finis di papan tengah. Di saat situasi tengah sulit, Juve mengambil keputusan berani membuat stadion sendiri pada November 2008.
Bersamaan dengan pembangunan stadion baru, Juventus mengalami perombakan manajemen. Andrea Agnelli mengambil alih kursi presiden klub. Agnelli mampu menyelesaikan Juventus Stadium tepat waktu dan dibuka 8 September 2011. Selain stadion baru, Agnelli juga merombak tim kepelatihan. Antonio Conte dipercaya menangani Juve.
Kehadiran stadion baru membawa hoki bagi Juventus. Di musim perdana main di Juventus Stadium, Juve berhasil meraih Scudetto. Lebih spesial, Juve yang diasuh Conte menjadi juara dengan tanpa pernah tersentuh kekalahan. Conte kemudian bisa membawa Juve meraih Scudetto tiga kali beruntun.
Conte kemudian memilih mundur musim panas 2014. Posisi Conte digantikan Massimiliano Allegri. Kehadiran Allegri ditolak fans karena sebelumnya pernah gagal di AC Milan.
Allegri menjawab keraguan dengan prestasi di lapangan. Juventus bisa meraih Scudetto untuk kali keempat beruntun. Allegri juga sukses membawa Juve meraih Coppa Italia yang tak pernah bisa dipersembahkan Conte. Sebagai bonus, Juve melaju sampai final Liga Champions.
Kini Allegri menghadapi tugas berat menyambut musim 2015-2016. Juve mengalami perombakan radikal. Tiga pemain pilar, Andrea Pirlo, Arturo Vidal dan Carlos Tevez pergi.
Sebagai gantinya Juve merekrut Mario Mandzukic, Paulo Dybala, Simone Zaza, Sami Khedira, Norberto Neto dan Daniele Rugani. Musim 2015-2016 pun menjadi masa transisi I Bianconeri sekaligus ujian maha berat bagi Allegri untuk menghindari kutukan dipecat di musim kedua seperti ketika di Milan. (Tho/Ary)
Profil
Nama Klub: Juventus Football Club S.p.A.
Berdiri: 1 November 1897
Markas: Juventus Stadium
Pemain Kunci: Paul Pogba
Prestasi:
31 Serie A
10 Coppa Italia
6 Super Italia
3 Piala UEFA
2 Piala/Liga Champions
2 Piala Super Eropa
2 Piala Interkontinental
1 Piala Winner
Transfer Masuk:
Paulo Dybala
Mario Mandzukic
Mauricio Isla
Neto
Sami Khedira
Daniele Rugani
Simone Zaza
Roberto Pereyra
Andres Tello
Alberto Cerri
Transfer Keluar:
Angelo Ogbonna
Domenico Berardi
Andrea Pirlo
Carlos Tevez
Frederik Sorensen
Edoardo Goldaniga
Marco Storari
Nicola Leali
Laurentiu Branescu
Stefano Beltrame
Andrea Schiavone
Gianmarco Vanucchi
Jorge Martinez
Francesco Anacoura
Nicolo Curti
Romulo
Alessandro Matri
Simone Pepe
Luca Marrone
Pembelian Termahal: Gianluigi Buffon (37,02 juta pound)
Penjualan Termahal: Zinedine Zidane (51,45 juta pound)
Kemenangan Terbesar: vs Inter Milan 9-1 (16 April 1961)
Kekalahan Terbesar: vs Wiener Sportklub 0-7 (1 Oktober 1958)
Advertisement