Liputan6.com, Jakarta - Piala Proklamasi yang merupakan rekomendasi dari rapat Komite Eksekutif PSSi 3 Agustus 2015 dipastikan batal bergulir. Perizinan menjadi alasan utama mengapa laga Piala Proklamasi antara Persib Bandung kontra Arema Cronus terpaksa dibatalkan oleh PSSI.
Selain itu, alasan belum ada kepastian dari televisi untuk menyiarkan laga tersebut. PSSI memilih lebih baik pertandingan yang rencananya digelar pada 22 Agustus 2015 di Bandung, Jawa Barat, itu tidak usah berlangsung.
"Mabes Polri masih melakukan kajian di seluruh aspek terhadap PSSI terkait dengan putusan PTUN terhadap SK Menpora. Sementara waktu persiapan pertandingan sudah mepet, jadi kami putuskan untuk dibatalkan," ujar Sekjen PSSI, Azwan Karim, Rabu (19/8/15) kepada wartawan di Jakarta.
"TV minta kick-off malam, sedangkan hasil konsultasi panpel dengan kepolisian, kalau pun diberi izin, hanya untuk main sore. TV partner tidak punya slot di sore hari. Jadi, atas dua fakta kendala tersebut, laga tersebut batal," sambungnya.
PSSI memang mengajukan permintaan izin ke Mabes Polri sebagai amanat rapat Komite Eksekutif. Atas hal itu, Badan Intelkam Mabes Polri melalui jajarannya merasa perlu melakukan kajian terlebih dahulu terkait putusan PTUN, ditambah adanya surat keberatan dari Kemenpora atas rencana kegiatan PSSI tersebut.
Azwan berharap hasil kajian hukum Mabes Polri positif. Sehingga seiring dengan keinginan Presiden Jokowi agar kompetisi sepakbola di tingkat nasional bisa segera dijalankan. PSSI juga memperhitungkan turnamen Piala Presiden yang rencananya akan berlangsung mulai 30 Agustus 2015.
"Prinsipnya Mabes Polri melakukan kajian terlebih dahulu. Tapi, ini kan soal waktu yang mepet, apalagi Persib dan Arema juga harus melakoni turnamen Piala Presiden. Sehingga opsi terbaik dibatalkan," jelas Azwan. (Win/Ary)
Baca Juga:
Baca Juga
Bukan Uang, Inilah Alasan Ramos Bertahan di Real Madrid
Advertisement