Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola Indonesia tengah berduka, bukan hanya karena kompetisi yang berhenti, tapi atas berpulangnya pelatih berpengalaman, Suharno. Kejadian ini ternyata mampu menggetarkan hati rekan sekaligus pelatih Semen Padang, Nil Maizar.
"Almarhum coach Suharno adalah pelatih yang punya kharisma, berkualitas, dan memiliki jiwa yang besar," ujar Nil Maizar di Wisma Kemenpora, Kamis (20/8/2015).
Sama-sama berprofesi sebagai pelatih, Nil mengakui kemampuan Suharno meracik timnya. Menurutnya ia menjadi sosok panutan bagi pemain-pemainnya.
"Dalam melatih, dia sangat sabar dan ramah pada pemainnya, pokoknya berjiwa sepak bola sekali," tambah Nil.
Suharno menghembuskan nafas terakhirnya di usia 55 tahun. Padahal ia baru saja menjalani sesi latihan bersama tim Arema Cronus.
Nil yang sempat mengambil lisensi kepelatihan bersama Suharno merasa kehilangan. Terlebih dengan gaya khasnya. "Kami pernah sama-sama ambil lisensi kepelatihan, dia orangnya bikin suasana senang, gembira, sangat enak. Kami diskusi, ngobrol segalanya tentang sepak bola."
"Apalagi kalau dia sudah bilang once, semua pasti tahu itu dia. Kalau kita kan biasa bilang oke, kalau dia once," tutup Nil. (Ton/Ary)
Baca Juga:
Foto-foto Suasana Haru Pemakaman Pelatih Arema, Suharno
Kisah Suharno dan Kepanikan di Pinggir Lapangan
Pembaca Liputan6.com Lebih Suka Pedro Gabung MU
Kenangan Nil Maizar pada Sosok Coach Suharno
"Apalagi kalau dia sudah bilang once, semua pasti tahu itu dia. Kalau kita kan biasa bilang oke, kalau dia once."
Advertisement