Liputan6.com, Jakarta Suharno meninggal secara mendadak akibat serangan jantung usai memimpin latihan Ahmad Bustomi Cs pada Rabu (19/8/2015) petang kemarin. Kabar kepergian pelatih Arema Cronus ini mengejutkan para pelaku sepak bola Tanah Air. Salah satunya Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman.
Pria yang akrab disapa Djanur ini mengenang almarhum saat berduel di lapang hijau. Suharno ketika itu memperkuat Niac Mitra sedangkan, Djadjang membela Mercu Buana di era 1980-an di kompetisi Galatama.
"Almarhum (Suharno) ketika itu sedang membela Niac Mitra dan saya di Mercu Buana. kebetulan saya posisinya di kiri luar dan almarhun di bek kanan, jadi sering bertemu," kata Djanur kepada Liputan6.com di Bandung, Kamis (20/8/2015).
Advertisement
Meski kerap berduel sengit di atas lapangan, tidak membuat hubungan Djanur dan Suharno memburuk. "Meski di lapangan sering ketemu (duel), tidak pernah ribut, malah sering bercandaan seperti dia pura-pura mengusir saya keluar karena merasa ketemu terus," kenang Djanur.
Djanur terakhir bertemu dengan Suharno saat Arema Cronous melawan Persib Bandung pada 11 Agustus lalu dalam rangka HUT Arema. Laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, itu dimenangan Arema dengan skor 1-0.
"Tidak ada curiga kalau dia mau meninggal. Kan biasanya orang yang meninggal pasti ada tanda-tandanya. Saya biasa saja karena sudah seperti biasa akrab dan berpelukan kalau ketemu. Cuma rasa khawatir saya postur tubuhnya yang semakin gemuk dengan muka seperti itu (pucat)," tuturnya. (Oka/Bog)
Baca juga:
Seperti Ini Wajah Imut 7 Pelatih Saat Masih Jadi Pemain Bola