Liputan6.com, Milan - Carlos Bacca merupakan striker baru AC Milan yang digadang-gadang bakal membatu klub asal Italia itu bangkit dari keterpurukan. Pria berusia 28 tahun itu bahkan rela membuang kesempatan tampil di Liga Champions musim ini.
Ya, Bacca merupakan pahlawan Sevilla musim lalu. Pada bulan Mei, Bacca mencetak dua gol untuk membantu Sevilla meraih gelar Liga Europa. Sepasang golnya itu membuat Sevilla menang 3-2 atas Dnipro Dnipropetrovsk.
Berkat keberhasilan di Liga Europa, tim asuhan Unai Emery tersebut secara otomatis bisa tampil di kompetisi paling bergengsi Eropa, Liga Champions 2015-16. Namun entah apa yang ada dipikiran pria yang pernah berposesi sebagai kondektur bus saat masih remaja tersebut memutuskan untuk meninggalkan Sevilla.
Baca Juga
Pada 2 Juli 2015, Bacca secara resmi meninggalkan Spanyol dan bergabung dengan AC Milan. Apa yang membuat dia tertarik bergabung dengan Milan?
Seperti dilansir dari laman resmi klub, Bacca mengungkapkan alasannya menerima pinangan tim besutan Sinisa Mihajlovic tersebut.
Hai Bacca! Musim lalu, Anda sangat bersinar bersama Sevilla dan punya kesempatan bermain di Liga Champions musim ini. Mengapa Anda membuang kesempatan yang diimpikan oleh semua pemain di dunia?
Memang benar saya sudah menolak kesempatan bermain di Liga Champions. Namun, saya pikir saya membuang kesempatan itu hanya untuk satu tahun saja.
Apakah Anda sedih sudah membuang keputusan untuk tampil di Liga Champions musim ini?
Saya sungguh menyesal tak bisa bermain di Liga Champions musim ini. Tapi Milan tengah membangun proyek hebat dan saya ingin menjadi bagian di dalamnya.
Lalu, kenapa Anda memilih AC Milan yang tidak tampil di Liga Champions?
Saya tidak mau tampil Liga Champions musim ini demi mendapatkan kesempatan besar memenangkan Scudetto. Bersama Milan, saya yakini bisa meraih Scudetto dan kembali tampil di Liga Champions.
Advertisement
Kagumi Mihajlovic
Sebenarnya, hal apa yang membuat Anda merasa nyaman bersama AC Milan?
Meski baru bergabung, sepertinya saya sudah merasa sangat lama di sini. Rasanya sangat senang bisa berada di tempat-tempat terbaik di Milan seperti Casa Milan.
Apa yang membedakan mantan klub Anda, Sevilla dengan AC Milan?
Jawabannya sangat sederhana. Mantan klub saya merupakan sebuah tim yang besar. Sedangkan Milan berada di atasnya, yang terbaik!
Bagaimana dengan pelatih AC Milan, Sinisa Mihajlovic? Apakah ada yang spesial dari Mihajlovic di mata Anda?
Seperti halnya Unai Emery (pelatih Sevilla), Mihajlovic selalu terobsesi dengan hal yang sangat terstruktur. Keduanya selalu mempersiapkan sebuah pertandingan dengan sangat baik. Awalnya, Mihajlovic tampak serius, tapi dia bisa menjadi lebih ceria, meski hanya sebentar. Tapi, dia merupakan pelatih yang sangat fokus.
Pada pekan pertama Serie A melawan Fiorentina, 24 Agustus silam, Anda gagal mencetak gol dan Milan kalah 0-2. Apa janji Anda untuk tim di pertandingan selanjutnya?
Saya ingin mendapat gol pertama di Serie A secepatnya. Ambisi saya ini untuk meraih kemenangan sebagai anggota tim. (Cak)
Baca juga:
Seperti Ini Wajah Imut 7 Pelatih Saat Masih Jadi Pemain Bola
Wawancara Daley Blind: Bicara Soal Depay dan Posisi Baru di MU
Van Gaal Tendang De Gea dari Skuat Liga Champions
Wawancara Pedro: Bicara Gelar, Mourinho dan Sahabatnya di Chelsea
Â
Advertisement