Liputan6.com, Jakarta Kehadiran Boaz Solossa di Piala Presiden 2015 telah membuat tuan rumah Grup D, PSM Makassar resah. Direktur Juku Eja Sumirlan, bahkan menilai kehadiran striker berusia 29 tahun itu justru mencederai sportivitas di turnamen yang digelar untuk mengisi kekosongan kompetisi di Tanah Air tersebut.
Sumirlan beralasan bahwa Boaz tidak didaftarkan waktu technical meeting, Minggu lalu. Namun pihak penyelenggara sebenarnya sudah menjelaskan bahwa pemain yang akrab disapa Sajojo itu sudah sejak didaftarkan oleh Pusamania Borneo FC (PBFC). Namun karena belum mengantongi surat pindah dari Persipura, Boaz akhirnya tidak bisa tampil saat laga perdana Pusamania Borneo FC melawan Persipasi Bandung Raya (PBR), Jumat (4/9/2015).
Boaz saat ditemui Liputan6 di Hotel Grand Palace, Makassar, ternyata sudah mengetahui perihal penolakannya di Piala Presiden 2015. Menurut pemain yang akan mengenakan nomor punggung 69 itu, urusan administrasi peminjamannya ke PBFC sudah rampung. Begitu juga dengan proses pendaftarannya kepada pihak penyelenggara di mana PBFC sudah mengantongi rekomendasi dari pihak Mahaka Sports and Entertainment.
Rindu Sepak Bola
"Tapi semua saya serahkan kepada manajemen Borneo saja. Terus terang saya tidak ingin kedatangan saya justru mengganggu jalannya turnamen," kata Boaz. "Saya hanya rindu ingin bermain sepak bola setelah lama vakum. Apalagi skuat Persipura sudah dibubarkan," sambung top scorer tiga edisi ISL itu.
PBFC sejauh ini masih berada di urutan kedua klasemen sementara Grup D dengan koleksi 3 poin. Dia hanya kalah selisih gol dari PSM yang berada di puncak klasemen. Di laga kedua, PBFC akan berhadapan dengan Gresik United di Stadion Andi Mattalata, Mattoangin, Makassar, Jumat (4/9/2015).
Advertisement