Liputan6.com, Makassar Teror Boaz, dua kata itu cukup mewakili prediksi jalannya pertandingan Pusam Borneo FC di laga lanjutan Piala Presiden 2015 grup D, Jumat 4 September 2015 kontra Gresik United di Stadion Matoangin, Makassar
Bomber langganan Timnas Indonesia ini resmi berlabuh ke PBFC dengan status pemain pinjaman dari Persipura Jayapura.
Kehadiran Boaz ke Makassar untuk bergabung dengan PBFC sebenarnya telah tercium sejak beberapa hari lalu. Namun, pemain 29 tahun itu baru mengikuti latihan dua hari lalu. Peraih gelar tiga kali topscorer ISL musim 2008-09, 2010-11, dan 2013 ini memutuskan bergabung ke PBFC setelah gagal mendarat ke Sriwijaya FC.
Advertisement
Sejatinya, pemain kelahiran Sorong ini sudah bisa dimainkan ketika PBFC menghadapi Persipasi Bandung Raya (PBR) di pertandingan perdana Piala Presiden. Namun karena masalah administrasi, Boaz batal tampil di laga pertama. Manajemen PBFC sudah mendaftarkan si pemain pada promotor sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
"Saya rindu dengan sepakbola," ucap Boaz soal alasannya bergabung dengan PBFC. Boaz bakal mengenakan nomor tidak lazim, 69 selama memperkuat Pesut Etam di turnamen bentukan Mahaka ini.
Bergabungnya Boaz Sempat Jadi Kontroversi
Kehadiran Boaz, jelas menjadi ancaman sendiri bagi para penghuni Grup D. Dua tim, PBR dan tuan rumah PSM Makassar disebut menolak bermain kalau PBFC menurunkan striker yang identik dengan nomor 86 ini. Mereka beralasan, kalau Boaz belum melengkapi dokumen pindah dari Persipura ke PBFC. Menanggapi protes PBR dan PSM, Boaz memilih bersikap netral.
"Saya hanya pemain biasa saja, sama dengan lainnya. Jadi tidak mungkin ketakutan mereka dikarenakan permainan yang saya miliki. Semuanya biasa saja. Dan saya juga siap bermain di mana saja kalau ada yang menginginkannya mau di klub mana saja."
Terlepas dari persoalan itu, kehadiran Boaz tentu membuat pelatih PBFC, Iwan Setiawan memiliki pilihan banyak pemain di lini depan. Mantan pelatih Persija Jakarta ini pun menggaransi tempat bagi Boaz langsung tampil kontra Kebo Giras. Fokus latihan PBFC pun tertuju pada adaptasi Boaz. "Kami menekankan serangan."
Dalam skema "pohon cemara" 4-3-2-1 besutan Iwan, pemain 29 tahun ini bakal ditempatkan sebagai striker lubang. Kemungkinan besar, Boaz berdiri di belakang stiker tunggal Jajang Mulyana. Boaz bakal diapit dua pemain Basri Lohy dan Terens Puhiri.
Di kubu lawan, Gresik United mencoba tidak panik dengan kedatangan Boaz ke PBFC. Pelatih kepala Kebo Giras, Liestiadi menegaskan, tidak ambil pusing soal Boaz. "Ada atau tanpa Boaz kami optimistis. Kami sudah punya taktik meredam Boaz dan Ferinando Pahabol."
Sang pelatih pun telah menetapkan target yang sudah tidak bisa ditawar. Kemenangan menjadi harga mati untuk mengamankan peluang tim asuhannya lolos ke perempat final. Di pertandingan pertam kontra PSM, Gresik menelan kekalahan 0-3. "Untuk laga besok (lawan PBFC) tidak ada kata seri maupun kalah, wajib menang. Karena itu untuk menjaga asa kami lolos dari fase grup," ujar Liestiadi pada Liputan6.com. (Rjp/Rco)
Baca Juga:
Gawat, Boaz Ancam Mundur dari Piala Presiden 2015!
Advertisement