Liputan6.com, London - Pada akhir bursa transfer musim panas ini, Chelsea mendapatkan seorang bek jangkung berpostur 192 cm dari Nantes, Papiss Djilobodji, atau yang akrab disapa dengan Papy.
Manajer The Blues (sebutan Chelsea), Jose Mourinho sempat kesal dengan lini pertahanan timnya dalam beberapa pertandingan awal Liga Premier Inggris. Performa kapten Chelsea, John Terry di lini pertahanan menurun drastis.
Mourinho tentu tidak bisa berbuat banyak untuk Terry yang sudah tergerus usia. Alhasil, dia memutuskan untuk mendatangkan Papy dari klub asal Prancis. Manajemen Chelsea tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan Papy. The Blues hanya menyerahkan mahar sebesar 2,7 juta pound, atau hampir setara dengan Rp 58 miliar.
Advertisement
Tidak banyak yang mengenal siapa dan seperti apa kehebatan Papy. Situs resmi Chelsea mengajak fansnya untuk mengenal Papy dengan melakukan wawancara secara mendalam. Simak petikan wawancaranya!
Halo Papy, selamat datang di Chelsea. Bagaimana perasaan Anda bisa bergabung dengan juara Liga Premier Inggris musim lalu?
Saya sangat senang bisa menjadi pemain Chelsea. Saya datang ke sini untuk belajar dan berkembang bersama klub. Tentu saja, untuk memenangkan trofi juga. Saya ingin menunjukkan kemampuan serta kualitas permainan saya kepada manajer, pemain dan para penggemar.
Lalu, seperti apa hari pertama Anda di tempat latihan Chelsea, Cobham?
Semuanya berjalan dengan baik. Sangat brilian bisa berada di sini (Cobham) dan berlatih. Saya sudah berbicara dengan manajer (Mourinho) yang menyambut saya. Dia orang yang menyenangkan.
Siapa saja yang sudah berkenalan dengan Anda, maksudnya pemain Chelsea, selain Mourinho?
Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih kepada Mourinho yang sudah membawa saya ke sini. Saya sudah berbicara dengan banyak pemain di sini seperti John Terry, Radamel Falcao, Oscar dan Loic Remy. Bahkan, saya juga sempat bercanda dengan pemain muda yang sedang berlatih.
Sebelum bergabung dengan Chelsea, apakah Anda memiliki teman, atau kenalan di tim ini?
Tidak ada. Namun, saya pernah melawan beberapa orang di antara pemain Chelsea di Liga Prancis. Eden Hazard saat masih di Lille dan Falcao di AS Monaco. Selain Hazard dan Falcao, saya hanya melihat pemain Chelsea dari layar kaca.
Wawancara Papiss Djilobodji
Anda sering menonton Liga Premier Inggris. Ketika menontonnya di televisi, apa kesan Anda untuk liga ini?
Kualitasnya sangat tinggi. Banyak orang yang mengatakan kalau kualitas saya cocok dengan gaya permainan Liga Premier Inggris. Yang saya lakukan untuk pertama kali adalah beradaptasi dengan gaya permainan agar saya bisa bermain dengan semua orang di Chelsea.
Baiklah, Anda datang dari Nantes dan tidak dikenal banyak orang. Bisa sebutkan apa saja kelebihan yang Anda miliki?
Saya seorang bek yang selalu ingin melakukan tugas dengan baik. Saya tidak pernah membiarkan lawan berhasil melewati saya. Secara teknik, saya banyak mendapat kemajuan. Mulai saat ini, saya akan meminta nasihat manajer dan rekan-rekan dan mengimplementasikannya. Saya harus membiarkan teman-teman di Chelsea memberikan bantuan sehingga kami bisa bekerja sama untuk memenangkan sesuatu.
Anda berasal dari Senegal, Chelsea memiliki sejarah bagus bersama pemain asal Afrika, sebut saja Didier Drogba (Pantai Gading). Apakah Anda yakin juga bisa sukses bersama Chelsea?
Wow, saya sangat senang dengan sejarah Chelsea bersama pemain Afrika. Itu memberikan saya kenyamanan karena ada banyak pemain hebat yang pernah bermain untuk klub ini dan mewariskan sesuatu. Mereka semua menjadi panutan dan saya ingin memikuti keberhasilan mereka.
Anda mengenal Marcel Desailly? Dia sama seperti Anda, Desailly mengawali karier bersama Nantes dan tampil bagus bersama Chelsea. Tapi, dia bukan orang Afrika, dia berasal dari Prancis. Apakah Desailly juga menjadi panutan Anda?
Dia adalah seorang panutan hebat. Saya sempat bertemu dengannya di Nantes saat dia datang berlatih bersama pelatih. Dia memberikan nasihat dengan berkata bahwa saya sudah sampai di level ini, jadi aku harus terus berlatih keras.
Faktanya, dia juga seorang bek dan saya ingin menjadi sepertinya. Jika saya memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya lagi, maka saya akan memita nasihatnya kemudian bekerja keras di lapangan sesuai dengan ucapan Desailly. (Jnp/Ary)
Baca juga:
Di Indonesia Ada Tuhan, Sepak Bola Punya Janda Duda
Juventus Bakal Jual Pogba Lebih dari Rp 1,5 Triliun
Advertisement