Sukses

Keputusan Berani Pengidola Mohammad Ahsan Berbuah Manis

Ananda Hilqom Ya Subul Umam tidak menyangka dirinya bisa lolos ke tahap karantina Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2015.

Liputan6.com, Kudus - Ananda Hilqom Ya Subul Umam tidak henti-hentinya menangis setelah membuka amplop yang diberikan panitia pencari bakat Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2015 di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (6/9/2015) siang WIB. Ia bukan sedih, tapi bahagia. Bocah kelahiran 17 September 2015 itu menerima kertas bertuliskan: 'Selamat Anda Lolos ke Tahap Karantina'.

"Saya tidak menyangka bisa lolos ke tahap karantina," ucap Hilqom sambil terus meneteskan air mata kepada Liputan6.com.

Hilqom mengambil keputusan cukup berani. Ia meninggalkan seleksi Milo School Competition di GOR Universitas Semarang demi mengikuti audisi Djarum Beasiswa. Padahal, putra pasangan Purwanti dan Faried Buali Daini itu sudah lolos kedelapan besar. Sementara di audisi umum Djarum Beasiswa, ia harus bersaing dengan sekitar 1.000 peserta lainnya.

Setelah lolos audisi di Kudus, Hilqom harus bersaing dengan 140 peserta audisi lainnya dari sembilan kota. Dalam tahap pertandingan, Hilqom kalah dari lawannya di semifinal. Namun, penilaian pencari bakat bukan menitikberatkan kepada hasil menang atau kalah. Tapi, lebih kepada teknik dan cara bermain para peserta audisi.

Selain itu, semangat dan motivasi yang dimiliki para peserta saat bertanding juga menjadi penilaian. Inilah yang dilihat para pencari bakat pada diri Hilqom serta 41 peserta lainnya yang lolos ke tahap karantina.

"Saya senang mas, Hilqom bisa lolos ke tahap karantina. Terus terang, saya tidak pernah memaksanya untuk ikut audisi. Ini semua kemauannya, saya sebagai orangtua hanya mendukung dan berdoa," ujar Purwanti, ibunda Hilqom, sambil menangis bahagia.

2 dari 2 halaman

Usia Lima Tahun Sudah Main Bulu Tangkis

Purwanti mengatakan, bakat Hilqom sebagai pebulu tangkis sudah terlihat sejak umur lima tahun. Bocah yang mengidolakan pebulu tangkis Mohammad Ahsan sudah memilih raket sebagai mainannya pada usia itu. Selain itu, putranya juga senang saat menonton pertandingan bulu tangkis di televisi.

Bakat Hilqom itu lantas disalurkan Purwanti ke klub bulu tangkis yang ada di kecamatan Kaliwungu, Kendal, Semarang, Jawa Tengah. Hilqom sudah tiga kali berganti klub, terakhir adalah Hamas. "Metode latihan di sana (Hamas) lebih bagus," ungkap Hilqom soal alasan berpindah klub.

Kini, juara USM 2014 di Semarang itu bakal bersaing dengan 21 peserta lainnya pada kelompok umur 13 tahun dalam tahap karantina. Tahap ini berlangsung mulai 7 hingga 13 Agustus nanti. "Saya akan terus berusaha dan berdoa," ujar Hilqom soal persiapannya di tahap karantina. (Bog/Vid)

 

Â