Sukses

Penilaian Joko Susilo Terhadap 2 Pemain Asing Baru Arema

Kone sudah mencetak tiga gol sejak bergabung dengan Singo Edan.

Liputan6.com, Malang- Arema Cronus merekrut dua legiun asing untuk memperkuat skuat mereka di turnamen Piala Presiden 2015 yakni Lancine Kone dan Morimakan Koita. Dari dua pertandingan di Grup B yang sudah dijalani, pelatih Singo Edan, Joko Susilo memberi apresiasi positif dan menilai kedua rekrutan anyarnya itu masih bisa tampil lebih baik lagi di pertandingan berikutnya.
 
“Kita harus fair menilainya dan saya yakin keduanya masih bisa tampil lebih maksimal lagi untuk pertandingan berikutnya,” kata Joko di Malang, Jawa Timur, Senin (7/9/2015).
 
Berdasarkan dua pertandingan yang sudah dijalani, praktis hanya Kone yang tampil sebagai starter dan bermain penuh selama 90 menit. Gelandang asal Pantai Gading ini juga sukses mencetak sebiji gol saat Arema ditahan imbang Persela Lamongan 1-1. Kemudian sukses menceploskan dua gol kala Arema menekuk Sriwijaya FC 3-1.
 
Sedangkan Koita, ditarik keluar pada paruh babak kedua saat pertandingan pembuka Grup B melawan Persela. Pemain tim nasional Mali ini juga hanya menjadi penghangat bangku cadangan dan masuk sebagai pemain pengganti saat pertandingan melawan Sriwijaya FC.
 
“Kone memang punya kualitas untuk itu, karena itulah dia dipilih setelah Esteban Vizcara tak bisa direkrut. Saya yakin penampilan Kone itu masih belum maksimal, masih bisa ditingkatkan lagi,” ucap Joko.
 
Menurutnya, Kone tak memiliki kendala berarti untuk cepat beradaptasi dengan permainan Arema. Apalagi mantan pemain Deltras Sidoarjo itu juga bisa berbahasa Indonesia. Secara teknik, Kone juga dinilai memiliki screening dan shooting yang bagus. “Proses adaptasinya mudah karena bisa berbahasa Indonesia,” puji Joko.
 
Terkait penampilan Koita, Joko enggan menyalahkan pemain tim nasional Mali tersebut. Kendala bahasa menjadi penyebab sulitnya Koita membangun kekompakan dengan rekan setimnya. Meski demikian, secara teknis pemain yang pernah memperkuat Sriwijaya FC itu masih bisa ditingkatkan.
 
“Koita ada kendala tak bisa bahasa Indonesia. Tapi secara teknis tak ada masalah, dia kan pemain timnas Mali. Apalagi dia masuk saat kondisi tim sudah dalam kondisi panas siap tempur. Jadi tak fair kalau dia dituntut harus cepat meningkat,” tandas Joko.