Liputan6.com, Bandung - Harapan tinggi dari seluruh tim bahkan publik sepak bola disematkan kepada pemain Persebaya United Evan Dimas di ajang Piala Presiden 2015. Berstatus sebagai talenta muda terbaik Indonesia dan dengan segudang prestasi, termasuk trial bersama salah satu tim Spanyol, sepertinya membuat mantan kapten Timnas U-19 terbebani target cukup tinggi.
Dengan visi permainan yang baik disertai teknik tinggi belum lagi gaya bermain yang mengundang decak kagum, sentuhan Evan Dimas bisa mengubah angin permainan menjadi milik tim yang dibelanya.
Namun, dalam tiga laga babak penyisihan grup A Piala Presiden, kehebatan Evan Dimas tidak terlihat. Bahkan dalam laga perdana melawan Martapura FC, Evan termasuk salah satu pemain yang mendapat rapot merah.
Evan Dimas kerap kehilangan bola dan salah dalam melakukan umpan pendek serta terobosan yang menjadi senjata utamanya. Penetrasi ke garis pertahanan lawan yang dilakan Evan hampir selalu bisa ditahan para pemain belakang lawan.
Pelatih Persebaya United, Ibnu Grahan menyebut belum kembalinya penampilan Evan Dimas dikarenakan beberapa faktor. Selain baru pulang mengikuti trail di Spanyol dan membutuhkan waktu istirahat, Evan Dimas harus menjalani operasi pada kakinya.
"Masih belum ketemu sentuhannya. Wajar, karena sejak pulang dari Spanyol, dia masih drop, capek. Kedua, setelah dioperasi pada kakinya dia (Evan) butuh recovery yang bagus," kata Ibnu saat ditemui usai laga melawan Persiba Balikpapan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis 10 September 2015.
Ibnu memiliki keyakinan, sentuhan magis Evan Dimas bakal tersaji dalam babak perempat final. Waktu persiapan yang cukup panjang akan meningkatkan penampilan Evan Dimas yang semakin baik.
"Saya anggap penyisihan ini dia (Evan) latihan fisik dan sentuhan agar ketemu di delapan besar. Kita tunggu penampilan Evan di delapan besar," pungkasnya. (Okn/Ian)