Sukses

Tiba di Markas PSMS, Trofi Piala Kemerdekaan Rusak

Kesuksesan PSMS di Piala Kemerdekaan tentu membuat warga Medan bangga. Banyak orang yang berebut memegang trofi Piala Kemerdekaan.

Liputan6.com, Medan - Lama tenggelam dari belantika sepak bola Indonesia, PSMS Medan membuat gebrakan saat tampil di Piala Kemerdekaan 2015. Tim berjuluk Ayam Kinantan itu tampil sebagai juara usai mengalahkan Persinga Ngawi di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (13/9/2015). Sebuah prestasi yang cukup membanggakan bagi warga Medan dan sekitarnya.

Penyambutan pun disiapakan bagi Legimin Raharjo dan kawan-kawan. Mereka diarak dengan mobil bak terbuka mulai dari Bandara Kualanamu hingga ke Lapangan Benteng yang terletak di pusat kota Medan. Ribuan warga dan suporter PSMS pun tumpah ruah menyambut tim kesayangannya tersebut. Tidak ketinggalan pejabat-pejabat pemerintah seperti Sekda Provinsi Sumatera Utara Hasban Ritonga, Plh Wali Kota Medan Syaiful Bahri, Kadispora Medan, dan Plt Ketua KONI Medan.

"Saat tiba di Bandara Kuala Namu pun, kami langsung mendapat sambutan," kata Andry saat dihubungi Liputan6.com.

Wajar bila sambutan yang diterima PSMS Medan begitu meriah meski trofi yang diboyong pulang hanya berlabel turnamen. Maklum Ayam Kinantan yang sempat punya nama besar di era perserikatan sudah lama mengalami paceklik gelar. Belum lagi dualisme dan krisis finansial yang sempat melanda, membuat citra Ayam Kinantan sempat tercoreng di mata publik.

Di Lapangan Banteng, para pemain sudah disambut sekitar 2000 pendukung PSMS. Namun sayang, selebrasi perayaan terpaksa dilakukan dengan trofi yang rusak. Kondisinya sudah tidak seperti saat pertama kali trofi diberikan kepada PSMS.

 

Bentuk asli trofi Piala Kemerdekaan.

Celah yang terdapat pada trofi tampak lebih lebar sehingga tampa seperti terbagi dalam beberapa bagian.

Andry lewat pesan singkatnya mengatakan bahwa trofi tersebut rusak saat berada di pesawat. Menurutnya, salah seorang petugas perlengkapan tim Ayam Kinantan tidak sengaja menjatuhkannya. "Sudah rusak saat di pesawat," katanya.

Pemain PSMS membawa trofi Piala Kemerdekaan setelah tiba di Medan (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Namun situasi ini tidak mengurangi kemeriahan pesta penyambutan. Tak hanya pemain, satu per satu pejabat yang hadir juga ikut memeluk dan mamerkan piala tersebut di hadapan warga dan fans PSMS yang berkumpul. 

Banyak orang yang berebut memegang trofi Piala Kemerdekaan. (Twitter)

 

2 dari 2 halaman

Sejarah PSMS

Tingginya animo warga Medan dalam menyambut PSMS tak lepas dari kerinduan mereka akan nama besar Ayam Kinantan. Seperti diketahui, PSMS sempat meramaikan kompetisi elit Tanah Air. Era keemasan PSMS diawali sejak tahun 1954.

Memasuki era perserikatan (1967-1990) PSMS kian menjelma sebagai tim yang ditakuti di Indonesia. Pada tahun 1967, PSMS akhirnya meraih gelar perdananya di ajang ini usai mengalahkan Persebaya Surabaya.


PSMS juga sukses mempertahankan gelar juara ini pada musim 1969-70 usai mengalahkan musuh yang sama di babak final. Bahkan pada tahun 1970, PSMS menjadi tim Indonesia pertama yang tampil di Liga Champions Asia. Pada event ini laju Ayam Kinantan terhenti di babak semifinal usai kalah 0-2 dari Taj Club.

Sempat paceklik gelar selama 8 tahun, Ayam Kinantan kembali menunjukkan tajinya pada kompetisi perserikatan tahun 1983. Di final PSMS mengalahkan Persib Bandung dengan skor 3-2 lewat drama adu penalti usai bermain imbang 0-0.

PSMS juga sukses mempertahankan gelar ini pada tahun 1985. Di partai puncak, Ayam Kinantan kembali mempecundangi Persib Bandung 2-1 lewat drama adu penalti usai bermain imbang  dengan skor 2-2. (Cak/Vid)

Baca juga:

Blind: Gol ke Gawang Liverpool Sesuai Skenario

7 Fakta PSV vs MU: Catatan Buruk Louis van Gaal

Prediksi Susunan Pemain PSV Vs MU

6 Pesepakbola Eropa yang Bikin Hati Wanita Indonesia Lumer