Sukses

Cedera Rafinha Gara-gara Kutukan Keluarga?

Keluarga Alcantara selalu bermasalah dengan cedera lutut.

Liputan6.com, Barcelona: Ada fakta menarik di balik cedera parah yang dialami gelandang Barcelona, Rafinha Alcantara di penyisihan grup Liga Champions, Kamis (17/9/2015) dini hari WIB lalu. Ternyata, cedera parah seakan sudah menjadi "kutukan" di keluarga Alcantara.

Seperti dilansir Marca, ini juga sudah pernah terjadi pada anggota keluarga Alcantara lainnya. Gelandang Bayern Muenchen, Thiago Alcantara terlebih dahulu cedera panjang gara-gara cedera lutut.

Dua kakak-adik ini boleh jadi ikuti kesialan yang juga pernah menimpa ayah mereka, Mazinho pada 1990-an lalu. Tak hanya bakat ciamik dalam mengolah bola di lini tengah, duo Alcantara juga ternyata "mewarisi" cedera seperti yang dialami ayah mereka.

Rafinha langsung dibawa ke rumah sakit usai dihajar Radja Nainggolan (ALBERTO PIZZOLI / AFP)

Uniknya, mereka semua bermasalah dengan lutut. Kini, Rafinha harus kuat untuk menanggu derita cedera panjang yang dideritanya. Barcelona sendiri tentu pusing menghadapi badai cedera yang menghadang.

Dikabarkan, Barcelona sedang mencoba lobi FIFA agar bisa memasukkan Arda Turan untuk gantikan Thiago Alcantara. Maklum, Barcelona saat ini boleh disebut kekurangan pemain gara-gara cedera pemain muda ini. Meski demikian, kubu Barcelona pesimistis permohonan ini bisa dikabulkan.

2 dari 2 halaman

Belajar dari Thiago

Rafinha bisa belajar dari ketangguhan kakaknya, Thiago. Gelandang Muenchen ini pertama kali mengalami masalah dengan lutut saat masih membela Barcelona.

Dia sempat menepi selama dua bulan dan bahkan mendapatkan kesempatan membela timnas Spanyol di menit-menit akhir pada 2012 lalu. Di Muenchen, Thiago menderita cedera lebih parah lagi.

Gelandang mungil ini harus menepi selama 11 bulan sejak Maret 2014 hingga April 2015. Semua yang dialami Thiago karena cedera kambuhan di ligamen lututnya. Proses penyembuhannya tak pernah tuntas.

Mazinho, sang ayah tak kurang tragisnya. Malah Mazinho harus berhenti main bola gara-gara masalah di lututnya yang tak pernah sembuh.

Dia sempat gabung Valencia usai juara Piala Dunia 1994 lalu bersama Brasil. Lalu dia habiskan beberapa musim di Celta Vigo dan masalah di lututnya mulai terungkap pada usia 33 tahun. (Def/Ian)

Baca Juga:

Gara-gara Hayom, Peserta MSC Ini Lolos ke Final

Jatah Klub Inggris Terancam Berkurang di Liga Champions

Sambangi Markas PBFC, Persib Tanpa 3 Pilar Penting

Pelatih Dinamo Zagreb: Arsenal Tim Medioker