Sukses

Panpel Amankan Penjual Tiket Palsu di Laga PSM vs Mitra Kukar

Panitia pelaksana (panpel) berhasil mengamankan seorang remaja penjual tiket palsu di laga PSM Makassar vs Mitra Kukar.

Liputan6.com, Makassar - Panitia pelaksana (panpel) berhasil mengamankan seorang remaja penjual tiket palsu untuk menonton pertandingan leg kedua babak perempat final Piala Presiden 2015 antara PSM Makassar melawan Mitra kukar yang berlangsung di GOR Mattoanging Makassar, Sabtu (26/9/2015).

Indra (20) warga Jalan Yos Sudarso Makassar tersebut tak bisa mengelak saat seorang pembeli tiket melaporkan kejadian tersebut kepada koordinator pengamanan internal turnamen. Saat diperiksa betul, tiket masuk di tribun terbuka yang dijualnya dengan harga Rp 10 Ribu - Rp 15 Ribu itu merupakan tiket palsu yang diperoleh dari hasil pemindaian atau scanning.

"Setelah kita periksa betul tiketnya palsu. Jadi awalnya ada pembeli hendak masuk menggunakan tiket yang dibeli dari pelaku, tapi setelah dicek panitia didepan pintu masuk, tiket itu palsu dan warga pemegang tiket tidak dibiarkan masuk. Kemudian warga melaporkan ke pihak panitia jika ia membeli tiket dari pelaku seharga Rp 15 ribu untuk tiket masuk di tribun terbuka, "kata Sauleng Rauf, kordinator pengamanan internal turnamen saat ditemui Liputan6.com, Sabtu (26/9/2015).

Salah seorang korban (pembeli tiket palsu), Nadir (20) warga lapangan golf kab. Gowa, Sulsel mengakui membeli tiket palsu dari pelaku, Indra untuk masuk menonton di tribun terbuka bagian utara dengan harga Rp 15 Ribu. "Tapi saat masuk, panitia yang berada diloket tak memberi masuk karena tiket yang saya pegang palsu, " ungkap Nadir kepada Liputan6.com juga.



Pelaku sendiri, Indra (20)ditemui Liputan6.com, mengaku ia disuruh menjual tiket palsu tersebut oleh seorang yang bernama Boboho dengan harga dibawah standar yang ditetapkan pihak panitia. "Saya hanya disuruh sama Boboho pak, saya jual seharga Rp 15. Ribu, "singkatnya.

Sementara, Ketua Panitia Pelaksana, Ramli Manong mengatakan selama ini pihak panitia tak mencapai target malah merugi karena banyaknya tiket palsu yang beredar memanfaatkan momen pertandingan. "Kami harap pelaku diproses secara hukum dan menelusuri otak intelektual yang mencetak tiket palsu tersebut. Jadi sangat jelas mengapa kita merugi kemarin karena betul banyak tiket masuk palsu yang beredar, "ungkap Ramli.

Tiket palsu, kata Ramli dapat dibedakan dengan tiket aslinya. Dan perbedaannya sangat jelas. "Diantaranya dataran kertas mulus, tak ada stempel porporasi dari Dispenda serta tinta tak terang seperti aslinya," tutur Ramli. (Tho/Ary)