Liputan6.com, Palembang - Bergulirnya kasus dualisme yang menimpa Persebaya United dimungkinkan akan berdampak pada psikis pemain. Apalagi, pertandingan kedua babak perempat final Piala Presiden 2015 sudah di depan mata. Kasus nama dan logo tersebut mungkin akan merusak konsentrasi para pemain Bajul Ijo.
Namun, jelang laga kedua perempat final, Minggu (27/09/2015), Ibnu Grahan selaku Pelatih Persebaya United terus melakukan pendekatan persuasif dengan cara memberikan pengertian kepada para pemain agar tetap profesional.
"Apapun keputusan yang terjadi pada konferensi press di Surabaya, Sabtu (26/09/2015), mengenai keputusan nama dan logo, akan kami infokan ke pemain," ucap Ibnu.
Menurut Ibnu, pemain harus tetap bertanding. Dan sebagai pelatih dirinya mengaku memiliki kewajiban untuk menciptakan suasana kondusif bagi pemain.
"Beruntung saya memiliki pemain-pemain muda yang pengertian dan mengerti apa yang harus disikapi dengan berbagai permasalahan di manajemen. Apapun keputusan yang terjadi, baik teknis dan non teknis, saya mengajarkan agar mereka tetap bermain bagus dan menang. Karena, kurang satu langkah lagi, kita bisa meraih final," ujar pria berkumis yang akrap disapa Cak Nu ini.
Ditambahkan Ibnu, tim asuhannya ini tetap profesional dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak PT Makaha sebagai Promotor Piala Presiden 2015. Dan diharapkan mereka tetap bisa bermain tanpa ada kendala. Adapun masalah tersebut, dirinya berharap dapat diselesaikan usai final Piala Presiden 2015.
Dirinya dan tim juga mengucapkan terima kasih atas dukungan timnya, yang saat ini berhasil melaju hingga perempat final. Dirinya juga tak menampik, dukungan para suporter juga menjadi bagian penting selama ini. Sebab, para suporterlah yang selama ini selalu hadir setiap Persebaya United bertanding. (Jnp/Ary)
Baca Juga
Buka Perang Urat Syaraf, Iwan Setiawan Minta Maaf
Advertisement
Daftar Fakta Mengejutkan Setelah Persib Depak PBFC
Si Jalak Harupat Penuh Sesak, Bobotoh Serang Balik Iwan Setiawan