Liputan6.com, Porto Pertemuan FC Porto vs Chelsea di laga Grup G Liga Champions, Rabu (30/9/2015) menjadi partai nostalgia buat manajer Chelsea, Jose Mourinho dan kiper Porto, Iker Casillas. Namun, ada makna berbeda soal kata nostalgia buat kedua sosok tersebut.
Tidak dipungkiri, Porto adalah klub yang berjasa besar bagi karier Mourinho begitu juga sebaliknya. Di masa Mourinho, Porto menuai kesuksesan dengan meraih dua gelar juara Liga Portugal, satu Piala Liga Portugal, satu Piala Super Portugal, satu Piala UEFA, dan puncaknya tentu gelar juara Liga Champions 2003/04.
Karena keberhasilan itulah, Mourinho kemudian 'naik kelas' menangani tim-tim besar Eropa dimulai dari Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid. Sebagaimana diketahui, nama Mourinho kemudian berkibar sebagai salah satu manajer papan atas Eropa.
Jika Mourinho memiliki kenangan manis dengan FC Porto maka Casillas memiliki kenangan buruk terhadap sosok berjuluk The Special One tersebut.
Kenangan buruk Casillas kepada Mourinho bermula dari keputusan Mourinho mencadangkannya saat partai kontra Malaga, Desember 2012 silam. Untuk diketahui, Itu adalah kali pertama sejak tahun 2002 Casillas duduk di bangku cadangan Madrid.
Puncak perseteruan keduanya terjadi saat Mourinho memboyong Diego Lopez dari Sevilla, Januari 2013. Sejak saat itu, Casillas terus duduk manis di bangku cadangan Madrid terutama saat El Real melakoni partai Liga Spanyol.
Mourinho sendiri berdalih, tindakannya itu sudah tepat. Menurutnya, tidak ada pemain yang seharusnya diistimewakan di Madrid.
"Pemain saya suka diperlakukan sama. Mereka ingin pelatih yang melatih dengan kepalanya, jika itu terjadi, maka tidak ada masalah. Masalah ada ketika seseorang merasa dia ada di atas yang lain," kata Mourinho.
Next
Banyak yang menilai Mourinho tidak menghargai sosok Casillas sebagai salah satu figur penting di Real Madrid. Pepe adalah salah satu pihak tersebut.
"Harus ada sedikit rasa hormat kepada Casillas. Apa yang pelatih katakan adalah hal yang tidak patut. Casillas adalah pemain yang menjadi bagian dari Madrid. Dia adalah sebuah institusi, baik untuk klub ini dan juga Spanyol," kata Pepe waktu itu.
Bagaimana dengan Casillas? Kiper yang kini berusia 34 tahun itu lebih memilih untuk kalem. Casillas lebih memilih fokus membela Madrid.
"Masa depan saya ada di Madrid. Saya punya kontrak dengan klub dan telah berada di sini sejak umur sembilan tahun. Madrid telah menjadi klub untuk sepanjang hidup saya dan di sini adalah tempat yang saya inginkan," kata Casillas waktu itu.
Seperti diketahui bersama, Mourinho akhirnya dipecat Madrid pada akhir musim 2012/13 dan Casillas tetap di dalam tim hingga akhirnya pindah ke Porto awal musim ini. Banyak yang menganggap, dipecatnya Mourinho oleh Madrid karena hasil buruk dan juga kisruh di internal tim, kendati Presiden Madrid, Florentino Perez berdalih, keluarnya Mourinho adalah karena kesepakatan bersama.
Kini, Mourinho dan Casillas bakal saling bertemu. Kira-kira, apa yang ada di benak mereka berdua? (Jnp/Ary)
Baca juga:
Bonek FC Kalah WO, Promotor Piala Presiden Marah Besar
Si Seksi Joana Lee Jatuh Cinta dengan Bewok David De Gea
Advertisement