Liputan6.com, Jakarta Bonek FC terancam sanksi berat dari promotor Piala Presiden, Mahaka Sport and Entertainment. Ulah mereka di Stadion Jakabaring, pekan lalu membuat pihak promotor marah besar.
Tim besutan Ibnu Grahan itu memilih walk out (WO) saat menghadapi Sriwijaya FC di leg kedua babak delapan besar Piala Presiden. Bonek FC memilih WO karena tidak terima dengan keputusan wasit Jerry Elly yang memberikan penalti untuk Sriwijaya FC pada menit ke-11.
CEO Mahaka Sport, Hasani Abdulgani memaparkan, pihaknya sangat kesal dengan Bonek FC yang melakukan WO. Sebab, Mahaka Sport mengalami kerugian hingga miliaran Rupiah.
"Bukan hanya kami yang dirugikan, pihak Indosiar hingga sponsor pun merugi. Kami punya Komisi Disiplin dan Komisi Banding, mereka yang akan menentukan hukuman untuk Bonek FC," papar Hasani di Hotel Century Park, Selasa (29/9/2015).
Jika sesuai regulasi yang diterapkan pihak promotor, Bonek FC akan mendapat denda sebesar Rp 100 juta. Namun, kubu Hasani ingin klub asal Surabaya itu mendapat denda yang lebih besar.
"Pak Gede Widiade (CEO Bonek FC) sudah menelepon saya dan meminta maaf. Saat ditelepon, saya juga meminta maaf kepada dia kalau hukumannya lebih berat dari regulasi," ujar Hasani.
"Kami meminta Komisi Banding untuk memberi sanksi kepada mereka sebesar Rp 200 juta. Itu sudah lebih ringan. Mereka masih punya deposit, jadi uang mereka tidak kami kasih," sambung pria berkacamata tersebut.
Hasani mengatakan, awalnya Mahaka Sport and Entertainment ingin menarik semua uang yang telah diberikan kepada Bonek FC. "Demi menjaga hubungan dengan mereka dan unsur kasihan, jadi kami ingin mereka didenda Rp 200 juta," dia mengakhiri. (Def/Rco)
Baca Juga:
Semifinal Piala Presiden: Sriwijaya Siapkan 2 Kandang Alternatif
Advertisement
Pendatang Baru Tampil Mengejutkan di Balap Mobil Kuno Sentul