Liputan6.com, Denpasar - Wasit yang bertugas di ajang Piala Presiden 2015 sempat menjadi sorotan berbagai pihak. Bahkan, beberapa klub sempat mengajukan protes atas kepemimpinan sang pengadil di lapangan.
Hal ini membuat operator kompetisi, PT Mahaka Sports and Entertainment, segera membuat kebijakan baru. Di babak semifinal kompetisi ini, pihak Mahaka mempersilahkan klub memilih sendiri wasit yang akan memimpin jalannya laga.Â
Menurut CEO Mahaka Hasani Abdulgani, diserahkannya pemilihan wasit kepada klub untuk menghindari gelombang protes yang belakangan ini marak dilakukan peserta Piala Presiden. "Mereka (klub) memilih wasit yang ada supaya nanti tidak komplain lagi. Selama ini kan banyak yang protes terhadap wasit," papar Hasani.
Advertisement
Teknis pemilihannya, Hasani melanjutkan, peserta klub diperkenankan memilih 10 orang dari 25 wasit. Selanjutnya, dari 10 wasit itu, Mahaka akan menentukan siapa yang akan memimpin pertandingan. "Artinya kalau sudah dipilih (10 wasit), nanti tetap kami yang memilih untuk memimpin laga," jelas Hasani.
Kinerja wasit menjadi sorotan di Piala Presiden 2015. Terakhir, kesalahan wasit Jerry Elly di laga Sriwijaya vs Bonek FC membuat Bonek FC memutuskan mundur dari pertandingan. Sriwijaya dinyatakan menang WO dan berhak melaju ke partai semifinal.Â
Kasus Jerry Elly bukan yang pertama. Wasit Oki Dwi Putra yang disebut-sebut memaki Pedro Javier juga menyedot perhatian publik. Oki mengaku hanya menggerutu setelah Pedro jatuh di kotak terlarang.
Baca Juga :
5 Fakta Menarik Jelang AS Monaco vs Tottenham Hotspur