Liputan6.com, Bandung- Menara kembar Persib Bandung, Vladimir Vujovic dan Achmad Jufriyanto harus absen di leg pertama babak semifinal Piala Presiden 2015 melawan Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Minggu (4/10/2015). Hal ini membuat Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman terpaksa memutar otak untuk mencari solusinya.
Tugas Djadjang semakin berat mengingat stok bek tengah Persib kini hanya tersisa Abdul Rahman. Kondisi ini pun memaksa pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut untuk mengubah posisi Tony Sucipto. Pemain yang biasa bermain di sisi kiri pertahanan Maung Badung itu bakal digeser lebih ke tengah.
Tony selama ini memang dikenal sebagai pemain serba bisa. Selain menempati posisi bek sayap, mantan pemain Sriwijaya FC ini bisa bermain sama baiknya di posisi bek tengah. Tony bahkan tidak canggung bila harus bermain di posisi gelandang bertahan, penyerang sayap, bahkan striker sekalipun.
Advertisement
"Nggak ada masalah mau ditaruh di mana, yang penting ngerti cara kerjanya. Posisi itu tidak masalah," katanya, Jumat (2/10/2015).
"Saya lupa berapa kalinya, cuma saya inget dulu pernah juga sama Rahman. Kalau tidak salah IIC (Inter Island Cup) di Solo, lawannya Mitra Kukar juga. Vlado sama Jupe kena akumulasi juga," kata Tony.
Tony tidak membual terkait pengalamnya berduet dengan Abdul Rahman. Seperti Dejavu, Tony memang pernah berpasangan dengan Abdul Rahman di Inter Island Cup (IIC) tahun lalu. Uniknya, saat itu, Persib juga tengah berhadapan dengan Mitra Kukar. Tony terpaksa digeser ke tengah karena Vujovic dan Jupe absen. Bertanding di Stadion Manahan Solo, Persib hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Naga Mekes.
Disinggung soal komunikasi dengan barisan bertahan, Tony menegaskan jika komunikasi dengan lini pertahanan tidak ada masalah sama sekali. "Hanya harus intens. Kita tidak bisa diem seluruh pemain yang bermain harus berkomunikasi dalam lapangan meski dulunya jarang (karena jarang bermain)," katanya. (Rco)
Baca juga:
4 Klub Eropa dengan Nama Lucu di Telinga Orang Indonesia