Liputan6.com, Gianyar - Turnamen Pra PON zona Bali, NTB dan NTT batal digelar. Sebabnya, tidak ada izin yang dikeluarkan kepolisian akibat permohonan Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Menanggapi hal itu, penyerang Tim Pra PON NTT, Yabes Roni mengaku lebih memikirkan nasib adik-adiknya di skuad Tim Pra PON NTT.
Tim Pra PON NTT diperkuat oleh mahasiswa dan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). Demi mengikutip Pra Pon, mereka memilih untuk sementara waktu tidak menimba ilmu di dunia pendidikan.
Yabes yang batal ikut tampil di Pra Pon mengatakan, dirinya sedih kepada mereka yang telah memutuskan untuk libur kuliah dan sekolah guna mempersiapkan tim dengan matang. Sialnya, begitu turnamen akan digelar, justru Tim Transisi melarangnya.
"Mungkin dengan pembatalan ini, kami bisa memperbaiki kesalahan," kata Yabes di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Selasa (6/10/2015).
Di masa depan, Yabes mengaku siap jika dipanggil untuk memperkuat tim untuk PON di Bandung, Jawa Barat pada 2016. "Saya kalau dipanggil untuk PON sangat siap," kata mantan pemain Timnas Indonesia U-19 tersebut.
Beruntung, Bali United U-21 mau melakoni pertandingan dengan Tim Pra PON NTT. Menurut Yabes, hal itu sangat menguntungkan untuk memperbaiki kesalahan tim. "Tentu kami beruntung karena masih bisa belajar memperbaiki kesalahan. Kami bertekad membawa NTT lolos PON," kata dia.
Pada kesempatan itu, Yabes lebih memikirkan nasib adik-adiknya di tim Pra PON NTT. Dia berharap pelatih Bali United, Indra Sjafri yang sudah melihat aksi ciamik timnya dapat merekrut talenta mereka untuk memperkuat Bali United U-21.
"Saya berharap adik-adik saya bisa dipilih untuk memperkuat tim Bali United U-21," harap Yabes. (Cak/Jnp)
Baca Juga
Baca Juga
Nasib Sial Hampiri Lorenzo Jelang MotoGP Jepang
Advertisement
Ini Pemain Indonesia Pertama yang Cetak Gol di Liga Resmi Eropa
Legenda Persib Bicara Kekalahan Maung Bandung Atas Mitra Kukar