Liputan6.com, Jakarta Gagal reuni dengan mantan klubnya Persib Bandung di leg pertama semifinal Piala Presiden 2015, gelandang Mitra Kukar Eka Ramdani berharap mendapat kesempatan lagi pada leg kedua di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Sabtu (10/10/2015). Meski harus menahan rasa sakit sisa cedera sebelumnya, Eka siap bila mendapat kepercayaan dari pelatih, Jafri Sastra.Â
"Kemarin dan hari ini sih saya sudah ikut latihan, tetapi masih ada sedikit rasa sakit. Semoga Sabtu nanti sudah pulih dan bisa main, karena banyak pemain yang tak bisa turun. Semoga bisa melapis mereka," kata Eka saat dihubungi Liputan6.com.
Di leg pertama, Mitra Kukar berhasil mengalahkan Persib 1-0. Namun Eka tidak ingin muluk-muluk dalam menatap leg kedua.
Advertisement
"Main di Jalak Harupat melawan juara ISL, saya rasa main imbang saja sudah cukup dan sudah bisa ke final dengan hasil itu."
Eka sebenarnya punya kenangan manis bersama Persib. Pemain yang akrab disapa Ebol itu bahkan pernah menyandang ban kapten dan dianggap ikon oleh bobotoh. Namun kepindahannya ke Persisam Putra Samarinda 2011 membuatnya berbalik dibenci bobotoh. Bahkan aksi pembakaran atribut Eka dan penyegelan toko baju miliknya sempat dilakukan bobotoh.
Meski diberangkatkan dengan rasa benci, Eka sepertinya tak pernah bisa melupakan mantan klubnya tersebut. Dia bahkan masih ingat momen-momen lucu saat tampil di Si Jalak Harupat bersama Maung Bandung.
"Yang paling saya ingat adalah antusias bobotoh yang begitu besar. Saking penuhnya stadion waktu itu kami (pemain Persib) harus turun dari bus dan berlari masuk ke stadion karena jalur yang akan dilewati banyak Bobotoh," kenang Eka.
"Akhirnya kami sebagai tuan rumah justru terlambat ke stadion, sedangkan tim lawan sudah pemasanan. Waktu itu saya lupa lawan Deltras apa Pelita Jaya gitu," sambung Eka. Dan untuk menghargai mantan klubnya tersebut, Eka berjanji tidak akan melakukan selebrasi di hadapan bobotoh seandainya berhasil mencetak gol Sabtu nanti. (Ton/Rco).
Â