Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Suharso Monoarfa, mengatakan, pemerintah tak bakal mengambil langkah intervensi terlalu jauh soal penyelenggaraan MotoGP 2017 di Indonesia. Sirkuit Sentul, Bogor, akan dipermak habis-habisan untuk menjadi bagian dari 20 seri balapan MotoGP 2017.
"Saya bukan hanya suka MotoGP, tapi ini gelaran internasional. Kalau bisa dilakukan di Indonesia, mengapa tidak. Jadi ini akan memperkenalkan Indonesia lebih baik lagi," tutur Monoarfa kepada wartawan di kantornya pada Rabu (7/10) siang WIB.Â
Mantan Menteri Perumahan Rakyat era Kabinet Indonesia Bersatu II tersebut menjamu sejumlah elemen soal pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP 2017. Rapat terbatas dengan tema 'Menjajaki Kesiapan Indonesia sebagai Penyelenggara Motor Grand Grix' tersebut dihadiri oleh beberapa kementrian dan pihak terkait.
Baca Juga
Mereka adalah Menpora Imam Nahrawi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Direktur Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto, hingga pebalap nasional Ananda Mikola, dan Ketua IMI (Ikatan Motor Indonesia) Nanan Soekarna.
Advertisement
"Kita usahakan semaksimalkan tidak terlibat apalagi melibatkan APBN. Kalo toh kita akan membantu mungkin yang sifatnya mendukung. Area sekitar balapan pasti akan dikelola Pemda setempat," kata Suharso.
Sepaham dengan Suharso, Arief Yahya mengatakan kementeriannya juga bakal fokus pada promosi Indonesia, sebagai dukungan kepada Kemenpora sebagai leading sector di hajatan ini.
"Dengan modal Rp 100 miliar kita bisa dapat keuntungan Rp 3 triliun. Itu ide dasarnya dan pasti kita setujui, tapi uangnya dari sponsorship, para pengusaha, termasuk dari Kemenpar dari sisi promosinya. Untuk event sport, pemiliknya tetap Kemenpora," ujar Arief Yahya.
Dorna Sports sebagai promotor MotoGP memang mematok dana jaminan sebesar 7 juta euro atau lebih dari Rp 100 miliar. Sebagai calon tuan rumah, Indonesia harus memberikan jaminan kepada Dorna sebagai tanda kesanggupan sebagai host country.
"Terkait Rp 100 miliar itu termasuk lisensi bisa menggelar MotoGP, sudah mengandung promosi ke 60 TV dan 200 negara," papar Arief. (Ris/Win)
Baca Juga:
Bila Dipecat Chelsea, Mourinho Dapat Pesangon Rp 799 M