Liputan6.com, Jakarta - Mantan pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan buka suara soal duel Persib Bandung kontra Sriwijaya FC di final Piala Presiden 2015. Menurut RD, kedua kubu memiliki kekuatan seimbang.
RD memiliki kenangan indah bersama Laskar Wong Kito. Pelatih yang juga anggota TNI-AL ini mengantarkan tim merebut gelar juara Piala Indonesia tiga kali berturut-turut pada 2008, 2009, dan 2010. Pelatih kelahiran Metro, Lampung itu pun juga mengantarkan tim merebut juara Liga Indonesia musim 2007-08. Selepas menangani Sriwijaya FC, Rahmad menukangi Persija Jakarta. Di Piala Presiden 2015, langkah Persija terhenti di babak penyisihan grup.
"Secara teknik dan taktik keduanya cukup berimbang, hanya saja Persib lebih kompak," ujar Rahmad Darmawan pada Liputan6.com menyinggung gaya bermain kedua kubu dalam final di Stadion Utama Geloran Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu 18 Oktober 2015.
Advertisement
Menurut bekas pelatih Persipura Jayapura ini, perbedaan Sriwijaya mencolok dengan Persib adalah kemampuan pelatih Benny Dollo memaksimalkan peran setiap pemain. "Sriwijaya FC bagus dalam penerapan strategi bermain yang sesuai dengan kualitas pemainnya," jelasnya.
Terlepas dari teknis di lapangan, pelatih 48 tahun ini tidak menyangkal kalau kondisi keuangan klub ikut mempengaruhi semangat para pemain. Kini, baik Persib dan Sriwijaya tidak memiliki kendala keuangan.
"Keduanya punya mental juara dan didukung finansial klub yang sehat. Keduanya tentu punya peluang yang sama besar jadi juara," ujar Rahmad menambahkan.
Jelang partai final di SUGBK, Minggu 18 Oktober 2015, rekor pertemuan memihak Sriwijaya FC. Dalam 11 pertemuan di seluruh kompetisi, Sriwijaya mampu menang 8 kali sedangkan Persib 4 kali. Hanya saja, dalam 3 pertemuan terakhir Maung Bandung mampu memetik kemenangan. (Rjp/Rco)