Liputan6.com, Jakarta Pihak kepolisian harus bekerja ekstra untuk menjaga keamanan di sekitar kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (18/10/2015). Sejumlah penonton terpaksa diamankan karena dianggap sebagai provokator yang berpotensi menimbulkan kericuhan antarsuporter.
Di tribun VIP Barat, polisi terlihat menggelandang tiga orang suporter Persib atau akrab disapa bobotoh. Mereka digiring menjauh dari stadion karena mengenakan slayer dengan tulisan yang menghujat Jakmania, suporter Persija. Ketiganya diamankan agar tidak memicu keributan yang lebih besar.
Keributan juga sempat pecah di di sektor 16. Sekitar Lima orang yang diduga suporter Persija Jakarta tiba-tiba menyerang anteran tiket bobotoh. Polisi bergerak cepat dan segera mengamankan para pelaku. Satu per satu mereka diseret menjauh dari lokasi antrean tersebut.
Advertisement
Keributan juga sempat pecah di pintu barat di luar stadion GBK. Tepatnya di jalan Asia Afrika di depan pintu utama menuju SUGBK. Ratusan suporter yang diduga adalah para pendukung Persija Jakarta sempat terlibat keributan dengan pihak kepolisian yang mencoba menghalau mereka. Polisi terpaksa mengeluarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa demi mencegah bentrok dengan suporter Persib Bandung yang akrab disebut bobotoh.
Beberapa orang akhirnya diamankan polisi. Mereka kemudian digiring menjauh dari kerumunan. Polisi pun membentuk barikade untuk mencegah massa yang berusaha merangsek ke SUGBK. Final Piala Presiden 2015 mempertemukan Persib Bandung dengan Sriwijaya FC. Puluhan ribu pendukung Persib datang ke Jakarta untuk mendukung Tim Kesayangannya. Kedatanga bobotoh mendapat pengawalan ekstra ketat dari pihak keamanan. (Cak/Ton/Rco)Â