Liputan6.com, Jakarta Talaohu Abdul Musafri untuk sementara harus mengubur impiannya mengangkat trofi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Pasalnya, klub yang dibelanya, Sriwijaya FC kalah di babak final Piala Presiden 2015. Minggu (18/10/2015), Laskar Wong Kito tak berkutik dan dipaksa menyerah 0-2 oleh raksasa sepak bola Indonesia Persib Bandung.
Namun kesedihannya tak berlangsung lama. Sebab, keesokan harinya, Musafri akhirnya menemukan momen langka dalam hidupnya. Ya, mantan pemain Arema itu mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Istana Negara Republik Indonesia. Momen ini belum pernah dialami sebelumnya, bahkan saat Musafri sempat mengenakan seragam Timnas Indonesia.
"Seumur hidup, itu (Senin, 19 Oktober 2015) adalah kunjungan pertama saya ke Istana Negara. Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya dan pemain lain," ujar Musafri saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (20/10/2015).
Advertisement
Langkah Sriwijaya Sempat Tertahan
Dalam kunjungan tersebut Musafri untuk pertama kalinya bertatap muka dengan Presiden RI Joko Widodo. Namun langkahnya sempat tertahan gara-gara sejumlah pemain Sriwijaya FC datang dengan mengenakan celana jeans. Meskipun berstatus sebagai undangan kepala negara, namun bukan berarti Laskar Wong Kito mendapat keistimewaan dari Paspampres.
"Memang sempat tidak bisa masuk karena ada pemain yang pakai jeans. Kita sebagai pemain tidak tahu aturan itu dan lagi undangannya mendadak. Hanya diberitahu untuk mengenakan batik lengan panjang. Tapi akhirnya semua boleh masuk."
Musafri memang tidak sendirian mengunjungi Istana Negara. Dia hadir bersama pemain-pemain dan staf pelatih Sriwijaya FC lainnya. Mereka diundang bersama kontestan-kontestan Piala Presiden lainnya, termasuk sang juara Persib Bandung.Â
Musafri bercerita, sebelum acara jamuan makan malam berlangsung, para pemain sempat berbagi cerita dengan Jokowi. Rata-rata pemain berharap agar kompetisi sepak bola di Indonesia kembali bergulir. "Kita semua berbagi cerita, acara ramah tamah. Dan ada beberapa perwakilan yang diberi kesempatan untuk sharing soal sepak bola tanah air. Tentu semuanya berharap agar bapak Presiden dapat menjalankan kompetisi lagi secepatnya," ujar Musafri menambahkan. (Ton/Rco)
Â
Â
Advertisement