Sukses

Legenda Barcelona Didiagnosis Menderita Kanker Paru-Paru

Johan Cruyff tengah menjalani pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui seberapa serius penyakit kanker paru-paru yang dideritanya.

Liputan6.com, Barcelona - Kabar mengejutkan datang dari Johan Cruyff. Legenda Barcelona itu diagnosis menderita kanker paru-paru. Penyakit tersebut baru terdeteksi setelah Cruyff memeriksa kondisi tubuhnya di Barcelona pada Selasa (20/10/2015) lalu.

Seperti dilansir Soccerway, Kamis (22/10/2015), mantan bintang Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda ini kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui seberapa serius penyakit kanker yang dideritanya. Seorang perwakilan Cruyff mengatakan kepada RTL bahkan pemenang tiga kali Ballon d'Or itu akan memberikan pernyataan hari ini.

Ini bukan kali pertama Cruyff terjangkit penyakit serius. Dia sempat menjalani operasi jantung akibat insufiensi koroner akut pada 1991 silam. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Cruyff memang pernah menjadi perokok berat.

Legenda hidup sepakbola Belanda dan Barcelona Johan Cruyff bertindak sebagai pelatih 'tim nasional' Katalan pada laga persahabatan menghadapi Argentina di Nou Camp, Barcelona, 22 Desember 2009. AFP PHOTO/JOSEP LAGO

Cruyff menghabiskan 11 tahun kariernya di Ajax Amsterdam selama dua periode. Ia membandu Ajax memenangkan delapan gelar Eredivisie dan Piala Eropa sebanyak tiga kali berturut-turut pada awal 1970-an.

Ia lalu pindah ke Barcelona pada 1973. Selama lima musim bermain di klub Catalan tersebut, ia mengangkat satu gelar La Liga Spanyol dan Copa del Rey.

Setelah pensiun, Cruyff kembali ke Barca pada 1988 untuk menjadi pelatih. Delapan musim di Camp Nou, dia membantu Barca memenangkan empat trofi La Liga Spanyol secara beruntun dari 1990 sampai 1994. Ia juga membawa Barca memenangkan trofi Piala UEFA untuk kali pertama pada 1992.

Kariernya bersama Timnas Belanda yaitu menjadi finalis Piala Dunia 1974. Cruyff merupakan tokoh sentral dari gaya Total Football yang dimainkan Ajax dan Timnas Belanda di era 1970-an. (Bog/Rco)

Baca juga:

3 "PR" Pemerintah dalam Mewujudkan MotoGP Indonesia 2017

Tiga Alasan Dorna Pilih Indonesia Gelar Moto GP 2017

Sikap Ngotot Marquez Bisa Untungkan Rossi