Liputan6.com, Jakarta Dukungan terus berdatangan untuk pembalap Yamaha Movistar Valentino Rossi. Setelah fans menggalang dukungan untuk menghapus hukuman Rossi, kini pembelaan datang dari mantan bek tangguh tim nasional Italia Marco Materazzi.
Tanpa ragu pria penuh tato yang pernah memperkuat Inter Milan itu mengatakan ia berada di pihak Rossi. Ia yakin The Doctor merupakan korban provokasi Marc Marquez. "Tak perlu diragukan lagi, saya di pihaknya (Valentino Rossi)," ujar Materazzi kepada La Gazzetta dello Sport.
"Dalam 20 tahun balapan motor, kejadian seperti itu tak pernah menimpanya. Dia selalu menjadi pembalap taat aturan," ujar pria berusia 42 tahun tersebut.
Peluang Rossi untuk memenangi gelar juara dunia MotoGP musim ini memang nyaris tertutup. Pasalnya, pembalap yang dijuluki The Doctor itu baru saja dijatuhi penalti tiga poin gara-gara dianggap sengaja menjatuhkan pembalap Honda Marc Marquez pada balapan di Sepang, Malaysia, Minggu lalu.
Baca Juga
-
Fans Galang Petisi Hapus Hukuman Rossi
Benarkah Ada Koalisi Marquez-Lorenzo untuk Hancurkan Rossi?
Akibatnya Rossi harus start dari urutan paling buncit pada seri terakhir yang akan berlangsung di Spanyol, 8 September 2015. Dengan selisih hanya tujuh poin dengan rival sekaligus rekan setimnya Jorge Lorenzo, Rossi butuh keajaiban untuk merebut gelar juara dunia musim ini.
"Meski kita bicara soal bintang, Rossi kemungkinan akan kehilangan gelar itu. Ia tidak akan memaksakan keajaiban di Valencia," ujar Materazzi. "Jorge Lorenzo pantas dihormati. Ia pembalap hebat, tapi bukan Marquez," ujar Materazzi.
Beda dengan Insiden Tandukan Zidane
Materazzi juga mengatakan bahwa insiden yang dialami Rossi-Marquez berbeda dengan pengalamannya saat terlibat cekcok dengan pemain Prancis Zinedine Zidane pada Piala Dunia 2006. Seperti diketahui, di babak final Zidane harus diusir wasit gara-gara menanduk dada Materazzi.
Menurut Materrazzi, tidak hanya Zidane yang dihukum atas insiden tersebut. Ia juga harus menanggung denda dan dilarang tampil selama dua laga karena dianggap telah memprovokasi Zidane. Sebaliknya dalam insiden Sepang, hanya Rossi yang mendapat hukuman, sedangkan Marquez tidak sama sekali.
"Tidak pararel antara situasi ini dan apa yang telah saya lalui dengan Zinedine Zidane di Berlin 2006 lalu," kata Materazzi. "Saya satu-satunya yang divonis larangan tampil dua laga gara-gara memprovokasi, sementara hanya Vale (Valentino Rossi) yang dihukum gara-gara kejadian ini," ujarnya.
Meski demikian, Materazzi sadar hal seperti ini biasa terjadi dalam olahraga dan kehidupan. "Ini terjadi kepada saya dan kini juga dialami (Jose) Mourinho."**
Advertisement