Liputan6.com, Roma - Perbincangan soal insiden pembalap Movistar Yamaha Valentino Rossi dengan Marc Marquez semakin panas. Rossi menegaskan bahwa ia merupakan korban dari skenario orang-orang Spanyol.
Rossi menyebut Marquez ingin mencapai tujuan dengan 'permainan kotornya'. Caranya ia membantu rekan senegaranya Jorge Lorenzo untuk mendapat posisi yang lebih diunggulkan pada persaingan perebutan gelar dunia 2015.
Terkait dengan itu, pihak-pihak yang membela Rossi banyak bermunculan. Melalui media sosial Italia, para bintang olahraga menyatakan dukungan terhadap Rossi.
Bintang rugbi Italia Mirco Bergamasco mengatakan melalui Twitter-nya bahwa itu merupakan langkah yang meragukan dari Rossi. Namun hal itu memberi indikasi bahwa ia mendapat kegembiraan dari melihat insiden ketika Marquez merasakan akibat dari perbuatannya.
Kemudian, pelatih Inter Milan Roberto Mancini juga menulis melalui akun Twitter-nya. "Benak saya tertuju pada Valentino Rossi. Saya harap ia memenangi gelar".
Tak kalah mengagetkan adalah saat Perdana Menteri Italia Matteo Renzi menghubunginya dari Amerika Latin untuk memberikan semangat.
Menyadari banyak dukungan terhadap dirinya, pembalap Italia ini bersumpah untuk berjuang pada balap terakhir musim ini, di MotoGP Valencia, pada 8 November 2015.
"Membaca semua pesan Anda membuat saya dapat melupakan rasa pahit dan kemarahan dan hari ini, kami akan mulai bekerja untuk Valencia! Terima kasih untuk semua dukungan Anda," cuit Rossi melalui Twitter.
Juara dunia sembilan kali ini mendapat sanksi setelah menendang sang juara bertahan Marquez hingga terjatuh dari motornya. Rossi dihukum harus memulai balap dari belakang grid. Seandainya rival utamanya Lorenzo menang, Rossi harus mampu finis di posisi kedua untuk mengamankan gelar. (Ian/Jnp)*