Sukses

"Marquez dan Rossi Minim Pendidikan di Sepang"

Valentino Rossi dinilai bersalah karena dengan sengaja menendang motor Marc Marquez di Sirkuit Sepang, Malaysia, akhir pekan lalu.

Liputan6.com - Insiden Valentino Rossi dengan Marc Marquez di Sirkuit Sepang, Malaysia, akhir pekan lalu, masih menjadi buah bibir di seluruh penjuru dunia hingga saat ini.

Sebagian orang menyebut Rossi memang salah. Namun sebagian lagi beranggapan kalau kepala Marquez terlebih dahulu menyentuh Rossi yang mengakibatkan kakinya secara reflek melakukan pergerakan.

Seperti halnya, salah seorang pembalap Superbike, Michael Laverty menyebut Marquez melakukan kesalahan besar dalam kasus ini. Marquez yang sudah tersisih menghalang-halangi Rossi untuk mengejar Jorge Lorenzo. Dua rider Yamaha (Rossi dan Lorenzo) itu tengah bersaing meraih gelar juara dunia MotoGP tahun ini.

"Marc sudah melangar peraturan tidak tertulis; kalau kamu sudah tak terlibat, selalu hormati rider lain yang masih bersaing di kejuaraan. Vale geram dan memberinya pelajaran," katanya.

Sementara itu, pembalap Superbike lainnya, James Haydon menilai Rossi memang salah karena punya niat jahat kepada Marquez di lap ketujuh. "Itu balapan kotor dari Rossi. Tak diragukan lagi. Tapi ia tak bermaksud mengakibatkan crash. Ia (Rossi) memaksanya (Marquez) untuk melebar, mengacaukan jalur keluarnya, dan membuat penegasan," papar dia.

Baca Juga

  • Video Udara Insiden Rossi vs Marquez di MotoGP Sepang
  • Marquez: Rossi Tendang Setang dan Rem Motor Saya!
  • Hubungan Retak, Bagaimana Bisnis Rossi dengan Marquez?

Insiden tersebut membuat rival The Doctor --sebutan Rossi-- tahun 2003 dan 2004, Sete Gibernau merasa sedih. Dia menyalahkan para petinggi MotoGP yang tidak sigap memberikan peraturan mengenai pembalap yang sudah terpental dari persaingan juara.

"Saya melihat insiden ini dengan kesedihan. Atas insiden itu, dunia olahraga terbagi menjadi dua. Bahkan, tidak hanya dunia olahraga saja yang terbelah," ucap Gibernau, seperti dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

"Sekali lagi, dua atlet besar harus belajar dari insiden ini. Hal yang sudah terjadi di Sepang diakibatkan karena sesuatu yang tidak pernah diajarkan," sambung pria yang pernah menunggangi tiga tim yang berbeda di MotoGP, yakni Suzuki, Honda dan Ducati.

"Tidak ada peraturan, tak ada regulasi jelas yang mendefinisikan apa yang benar atau salah. Dengan kata lain, tanpa peraturan yang jelas maka tidak mungkin ada pembelajaran," Gibernau mengakhiri. (Tho/Ary)

Video Terkini