Liputan6.com, Jakarta - Kongres pemilihan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) resmi dibuka oleh Mentri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di Hotel Sheraton, Kebayoran, Jakarta, Sabtu (31/10/2015). Kongres tersebut juga diikuti PSSI yang ditengah dibekukan oleh Menpora.
Agenda utama Kongres ini memilih anggota KOI periode 2015-2019. Sebanyak 47 Pengurus Besar (PB) Olahraga hadir untuk memberikan suara. PSSI sendiri diwakili oleh Sekretaris Jendral, Azwan Karim dan satu Anggota Komite Eksekutif, Djamal Azis. Posisi PSSI tengah dibekukan oleh Menpora. Namun demikian, PSSI tetap mendapatkan suara untuk memilih Ketua KOI.
KOI mengizinkan PSSI mengikuti Kongres KOI setelah mendapat rekomendasi dari FIFA. Dalam surat balasan FIFA yang ditembuskan ke PSSI, FIFA menyampaikan sanksi untuk Indonesia tidak otomatis mencabut hak suara PSSI untuk memberikan hak suara pada Kongres KOI. FIFA menyatakan PSSI masih bertanggung jawab terhadap semua kegiatan organisasi dan supervisi sepakbola di dalam negeri.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, terdapat 52 cabor anggota yang memiliki hak suara. Mereka adalah 43 anggota biasa, 7 anggota luar biasa dan satu anggota ex-officio. Namun satu anggota kehilangan haknya, yaitu Pordasi (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia) lantaran tengah dibekukan menyusul dualisme yang terjadi dengan Equestrian Federation of Indonesia (EFI).
Sementara itu, dalam sambutannya, Menpora meminta pada Ketua KOI baru fokus menyelenggarakan Asian Games 2018. "Asian Games adalah tonggak sejarah, Indonesia tidak boleh menyianyiakan momentum ini. Saya harap pengurus yang akan datang dapat memaksimalkan Asian Games nanti," jelas Politisi PKB ini.
Sejauh ini sudah ada 3 calon Ketum KOI antara lain Hamidi (Sekjen KONI), Erick Thohir, dan Muddai Madang (Ketua KONI Sumsel). Menpora berharap nantinya akan lahir ketua KOI yang bisa memajukan prestasi olahraga Indonesia. (Ton/Rjp)