Liputan6.com, Bandung - Nama Djadjang Nurdjaman menjadi sosok legenda di tim Persib Bandung. Berbagai prestasi pernah diraih oleh pria kelahiran Majalengka 51 tahun lalu ini, baik sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih.
Sebagai pemain, pria yang akrab disapa Djanur ini pernah meraih gelar juara di kompetisi perserikatan tahun 1986, 1989-1990, dan 1993-1994. Saat menjadi asisten pelatih Indra Thohir pada tahun 1994-1995, Djanur pun sukses meraih juara.
Baca Juga
- Tepuk Pundak CEO Dorna, Rossi: Saya Bilang Juga Apa!
- Fakta Kalau Marquez Kawal Lorenzo Menuju Tangga Juara
- Dituding Kawal Lorenzo, Stoner Bela Marquez
Kini, ketika ditunjuk sebagai pelatih Persib Bandung, Djanur sukses mempersembahkan 4 gelar dalam dua tahun, salah satunya juara Indonesia Super League 2014. Dengan prestasi tersebut, tidak heran jika para pencinta klub berjuluk Maung Bandung tersebut sangat mengelu-elukan sosok Djanur sebagai pahlawan.
Advertisement
Namun, Djanur enggan dan menolak jika dianggap sebagai pahlawan Persib Bandung atas prestasinya tersebut. Dia sama sekali tak ingin dianggap berlebihan. "Kalau orang menilai sah-sah saja, tapi buat saya belum layak jadi pahlawan. Kalau disebut sebagai orang yang berjasa mendorong Persib oke. Jangan terlalu lebay lah," kata Djanur saat ditemui di Mess Persib, Selasa (10/11/2015).
Disinggung sosok dari dunia sepakbola yang pantas dijadikan pahlawan nasional, Djanur menyebut nama Ir Soeratin Sosrosoegondo. Menurut dia, Soeratin pantas menyandang pahlawan nasional, karena pengaruhnya kepada dunia sepak bola Indonesia karena mendirikan PSSI pada tahun 1930.
"Soeratin lah (paling pantas jadi pahlawan nasional). Kalau ditanya lingkungan sepak bola, dia yang mendirikan PSSI yang bertengger sampai sekarang dan kita jadi anggotanya," paparnya. (Win/Rjd)