Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky menyatakan tengah mempersiapkan program bermain rangkap yang bakal siap diterapkan penuh pada tahun depan untuk penghuni Pelatnas Ciayung. Saat ini, sejumlah pemain muda sudah mulai dicoba untuk bermain di dua nomor.
Muhammad Rian Ardianto, misalnya. Pemain ganda putra tersebut di dua turnamen terakhir juga bermain di nomor ganda campuran bersama Masita Mahmudin. Hasilnya cukup memuaskan. Rian/Masita lolos ke semifinal Chinese Taipei Open Grand Prix 2015 di debut pertama mereka. Sedangkan pasangan Rian Swastedian/Masita Mahmudin pernah menggondol gelar juara di Vietnam International Series 2015.
Baca Juga
- Jelang Manchester City vs Liverpool, Sterling Antusias
- Jelang Lawan PBR, Arema Cronus Asah Kekompakan di Batu
- Karateka Indonesia Siap Berlaga di Kejuaraan Dunia U-21
Sebenarnya bermain rangkap bukanlah hal baru. Tiongkok dan Korea sudah menerapkan kebijakan ini sejak lama. Di Indonesia, pemain senior sekelas Greysia Polii juga tercatat pernah bermain rangkap di ganda campuran bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo.
"Saat ini, kami pelan-pelan mulai memberikan pengertian kepada para atlet dan pelatih tentang manfaatnya bermain rangkap,” kata Rexy di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis (12/11).
"Memang sekarang baru ada beberapa pemain yang bermain rangkap. seperti Muhammad Rian Ardianto, Hardianto, dan Rian Swastedian. Namun ke depan kami ada indikasi mengarah kesana."
Advertisement
Main Rangkap Banyak Memberikan Manfaat untuk Atlet
Bermain rangkap, papar Rexy, dapat memberikan banyak manfaat bagi para atlet. Selain memperbanyak kesempatan beradaptasi dengan lapangan pertandingan, pemain juga dapat mempelajari lawan lebih intensif pada saat pertemuan di dua nomor karena ritme permainan di ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran sangat berbeda.
Manfaat lainnya adalah terbentuknya daya tahan fisik serta mindset yang kuat. Misalnya, jika si atlet sudah terbiasa bermain lebih dari satu kali dalam sehari, maka standar fisiknya akan terbiasa untuk bermain lebih dari sekali. Namun, soal fisik bisa menjadi tantangan buat mereka yang belum terbiasa.
"Soal fisik bisa disiasati. Misalnya, tahu akan bermain di dua nomor, maka latihan persiapannya juga disesuaikan untuk bermain di dua nomor. Permainannya juga harus lebih efisien, sebisa mungkin bermain di ganda campuran akan menunjang permainan di ganda putri atau ganda putra dan sebaliknya," beber peraih medali emas ganda putra Olimpide Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagdja.
"Kita ambil contoh pada Lee Yong Dae (Korea). Kalau bisa bermain di dua nomor di setiap turnamen, dia pasti akan main di dua nomor. Karena dia sadar bahwa bermain di ganda campuran bisa mengangkat penampilan dia di ganda putra," ujar Rexy lagi.
Penerapan bermain rangkap dikatakan Rexy akan ditujukan pada pemain-pemain muda atau pemain lapis kedua. Sementara pemain elite saat ini tengah berkonsentrasi menuju Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
“Kemungkinan permainan rangkap akan kita terapkan ke pemain-pemain muda atau lapis kedua. Jadi bukan untuk pemain-pemain yang akan berangkat ke Olimpiade, karena mereka harus fokus ke olimpiade,” pungkas Rexy. (Bog/Rco)
Advertisement