Liputan6.com, Jakarta Davide Arioli boleh saja bertubuh kekar dan penuh tatto. Namun pria asal Italia itu tetap berderai air mata saat menyaksikan putra bungsunya, Andrea Arioli, merebut gelar juara dunia karate.
"Dia anak saya. Saya sangat bangga kepadanya," ujar Davide kepada orang-orang di sekitarnya.
Air mata Davide memang air mata kebahagiaan. Pasalnya, Andrea yang merupakan putra bungsungya baru saja merebut medali emas pada Kejuaraan Dunia WKF Junior, Kadet, dan U21 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai, Tangerang, Jumat (12/11/2015).
Arioli Jr keluar sebagai juara di nomor Kumite Kadet kelas -63kg usai mengalahkan wakil Maroko Yassine Sekouri dengan skor cukup telak 3-1.
Kepada wartawan, Davide, bercerita bahwa dia sengaja jauh-jauh datang ke Indonesia untuk menyaksikan putranya bertanding. "Baru kali ini saya ke Indonesia, dan saya senang sekali bisa melihat anak saya juara di sini," ungkapnya.
Di Italia, Davide juga tak jauh-jauh dari olahraga bela diri. Dia adalah pemilik Dojo Fighters Club. Bedanya, di perguruan itu seni bela dirinya lebih ekstrim, yakni tarung bebas.
"Anak saya punya pelatih sendiri. Dia dari Maroko. Namanya Muhammad Jendaoui," katanya.
Saat anaknya tiba, kegembiraan Davide semakin tak terbendung. Dia langsung memeluk dan menciumi putra bungsunya tersebut. Tidak lupa juga mereka mengabadikan momen spesial tersebut.
"Tolong fotoin kami," pintanya.
Raut kegembiraan juga tampak di wajah Arioli Jr. Kepada wartawan, dia mengaku sudah lama tertarik dengan seni beladiri karate. Dia tak menampik bila olahraga itu turun dari ayahnya, Davide.
Dalam mempersiapkan diri menghadapi Kejuaraan Dunia WKF Junior, Kadet, dan U21 2015 Andrea membenarkan bahwa dia belajar kepada Muhammad Jendaoui. Mereka berlatih di Dojo milik Jendaoui yang bernama Olimpia Karate Bergamo.
"Mereka berdua ini (ayah dan pelatih) adalah idola saya," kata Arioli sembari tersenyum.
Di usianya yang masih 15 tahun, Andrea tidak menyangka bisa menjadi juara dunia. Apalagi lawan-lawan yang dihadapinya tidak mudah.
"Saya ingin berprestasi lebih ke depannya," ujar pengagum pesepakbola Cristiano Ronaldo tersebut.
Pengagum Valentino Rossi
Meski lama bergelut di dunia karate, bukan berarti Andrea melupakan salah satu olahraga favoritnya di luar sepak bola. Dalam perbincangan dengan wartawan, Arioli Jr mengaku salah satu pecinta balapan motor Moto GP.
Sebagai warga negara Italia, tentu saja Arioli menjagokan Valentino Rossi di MotoGP 2015. Dia pun sedih saat menyaksikan Rossi gagal podium di seri terakhir sehingga kehilangan gelar juara.
"Bagi saya, Rossi tetap pembalap nomor satu di dunia. Saya persembahkan gelar ini buat dia," ujar Arioli yang diamini pelatihnya Jendaoui. (Rco/Def)
Advertisement