Sukses

Kisah Fans Juve Lolos dari Teror Paris dan Tragedi Heysel

Natalucci tengah menonton konser di Bataclan ketika teroris menyerang.

Liputan6.com, Milan - Insiden teror bom bunuh diri dan rangkaian penembakan di pusat Kota Paris, Prancis, Jumat 13 November 2015 lalu, bukan hanya menimbulkan korban jiwa. Kejadian mengerikan ini juga meninggalkan trauma pada kota pusat mode dunia itu.

Selain itu, banyak kisah mengharukan dan mendebarkan muncul dibalik peristiwa berdarah itu. Seperti yang dialami seorang fans Juventus, Massimiliano Natalucci, salah satu korban selamat insiden teror Paris.

Menurut penututan keluarga Natalucci, seperti dilansir Gazzetta dello Sport, Minggu (15/11/2015),  ketika itu ia sedang berlibur di Paris. Natalucci tengah menonton konser rock di Bataclan ketika teroris menyerang.

"Para teroris yang melepaskan tembakan jaraknya hanya tiga meter dari mereka," kata ayah Natalucci.

Beruntung Natalucci luput dari serangan para teroris. Ia hanya menderita memar di kakinya.

Korban teror Paris

Namun, nasib nahas dialami temannya yang juga ikut menyaksikan konser. Ia harus menjalani operasi karena mengalami luka di bahu.

"Keberuntungan" Natalucci ternyata juga pernah dialaminya hampir persis 30 tahun lalu. Pria Italia ini selamat dari tragedi Heysel di Brussels, Belgia.

Waktu itu Natalucci yang masih berusia 15 tahun bersama ayah dan pamannya nonton final Piala Champions 1984--1985 antara Juventus vs Liverpool. Musibah datang saat dinding runtuh, sehingga menewaskan 39 orang. Seperti kejadian di Paris, Natalucci selamat dari kecelakaan.

Adik Natalucci, Federica, percaya saudaranya selalu luput dari marabahaya karena diberkati. Ia mengungkapkan bagaimana kakaknya juga telah lolos dari kematian dua kali sebelumnya dalam kecelakaan di jalan.

"Pada usia 8-tahun ia dicium oleh Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus," katanya.(Ian/Jnp)