Sukses

Skuat Prancis Jadi Tameng Timnas Jerman Saat Teror Paris

Dua suara ledakan terdengar sangat jelas ketika Prancis melawan Jerman di Stade de France, Paris, Sabtu (14/11/2015) dinihari WIB.

Liputan6.com, Paris - Dua suara ledakan terdengar sangat jelas ketika Prancis melawan Jerman di Stade de France, Paris, Sabtu (14/11/2015) dini hari WIB. Meski tidak dihentikan namun ketegangan muncul usai pertandingan.

Peristiwa mencekam di Paris terdapat di enam titik. Bahkan salah satunya terjadi di Pintu J Stade de France. Di sana ada bom bunuh diri yang membuat suasana di stadion kian mencekam. Para penonton pun tidak bisa keluar dari stadion karena situasi yang tidak kondusif. Semua penonton pun masuk ke lapangan dengan penuh ketakutan.

Mencekamnya situasi di Paris membuat timnas Jerman menghabiskan malam di Stade de France. Selama bermalam di stadion, anak asuh Joachim Low dilanda kegusaran. Pikiran Bastian Schweinsteiger dan kawan-kawan tidak karuan, takut para pelaku teror berhasil masuk ke stadion dan melakukan pembantaian.

Baca Juga

  • Divonis Alergi Telur, Evra Malah Rajin Melahap Ketika di MU
  • Pemain Arsenal Temukan Bahan Bakar Pengganti Bensin
  • Sempat Menghilang, Eks Liverpool Lolos dari Teror Paris



"Saya masih tidak percaya apa yang sudah terjadi kemarin. Dunia ini sudah tidak aman sekarang. Untungnya kami sudah kembali ke Jerman," ujar bek timnas Jerman yang memperkuat Borussia Dortmund, Mats Hummels, seperti dikutip dari The Sun.

Selain Hummels, kepanikan dan ketakutan selama menginap di Stade de France juga dirasakan oleh mantan winger Chelsea, Andre Schurrle. "Sungguh malam yang mengerikan. #PrayforParis," ucap salah satu bintang Jerman itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pagar Hidup

Salah satu ofisial Timnas Jerman, Olivier Bierhoff menceritakan kondisi saat para pemain Tim Panser (sebutan Jerman) mengalami malam paling buruk di dunia. Skuat Jerman dilanda rasa ketakutan yang sangat mendalam karena terpaku dalam satu tempat dan buta dengan sitiasi di luar stadion.

"Para pemain sangat takut dan mereka cemas. Kami tidak bisa mengetahui jalur yang aman untuk kabur dari stadion. Hal itu membuat kami untuk bertahan di stadion," papar Bierhoff.

"Jujur, selama bermalam di stadion kami aman. Kami percaya masih bisa melihat matahari lagi dan kembali ke Jerman. Terima kasih bagi Anda yang sudah mengkhawatirkan kami," dia menambahkan.

Pengamanan di Stade de France

Bukan hanya Tim Panser yang bermalam di Stade de France, skuat Prancis pun juga terpaksa menginap di sana. Bahkan, Anthony Martial dan kawan-kawan rela menjadi pagar hidup untuk keselamatan pemain timnas Jerman.

"Skuat Prancis mengatakan, mereka akan tinggal di stadion bersama kami (timnas Jerman). Ini sungguh sikap yang luar biasa dari sebuah persahabatan," papar Presiden DFB, Reinhard Rauball.

Pasukan Joachim Low baru bisa meninggalkan stadion pada Sabtu (14/11/2015) pagi. Dengan pengawalan ketat polisi, Jerman meninggalkan Stade de France menuju Bandara Charles de Gaulle. (Cak/Vid)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini