Liputan6.com, Malang - Persipasi Bandung Raya harus mengakui keunggulan Arema Cronus di ajang Piala Jenderal Sudirman. PBR dibantai 2-4 di Stadion Kanjuruhan. Senin malam (17/11).
Dalam laga tersebut, tim asuhan Pieter Huistra itu unggul lebih dulu lewat gol Gaston Castano dimenit pertama. Namun Arema mampu bangkit dan menjaringkan empat gol.
Â
“Kita semua tahu Arema tim yang baik, gol cepat yang kita ciptakan tidak membuat mental Arema menjadi turun," kata Pieter usai pertandingan.Â
Â
Pieter menyebut bahwa posisi PBR seharusnya lebih diuntungkan dengan gol cepat Gaston dan bisa menguasai jalannya pertandingan hanya saja lini belakang mereka kedodoran dengan serangan bertubi-tubi Arema yang berdampak konsentrasi pemain menjadi hilang dan berakibat fatal.
Â
"Gol pertama Arema yang disumbang Kiko Insa di menit 24 membuat pemain PBR menjadi panik. Hal ini yang di manfaatkan pemain Arema membalik keadaan dengan menguasai jalannya pertandingan."
Â
"Secara keseluruhan sebenarnya tim kami memiliki kesiapan yang baik, hanya saja atmosfir yang diberikan di dalam Stadion Kanjuruhan ini membuat tegang pemain kami," bela Pieter.Â
Â
Hujan gol yang terjadi di pertandingan semalam menjadi catatan penting bagi mantan pelatih timnas ini. "Kekalahan ini pelajaran berharga yang diberikan Arema kepada kami. Sekarang fokus kami memperbaiki kesalahan di lini belakang untuk kesiapan pertandingan selanjutnya," tutup Pieter. (Tho/Rco)
Â