Sukses

Liga Prancis Tetap Jalan di Tengah Duka Serangan Teroris

"Setiap orang harus kembali ke pola pikir, kehidupan harus berlanjut.

Liputan6.com, Paris- Pascaserangan teror di Paris pada Jumat, (13/11/2015) lalu, pengelola liga Prancis, Ligue 1 dan 2 tetap melanjutkan agenda pertandingan sesuai jadwal.

Masalah keamanan dalam negeri kini menjadi konsentrasi utama di Prancis setelah serangkaian aksi teror di Paris. Namun, Sekretaris menteri olahraga Prancis, Thierry Braillard menilai, tidak seharusnya pertandingan terhenti gara-gara teror.

Menurut dia, semua aspek kehidupan di Prancis harus bangkit, termasuk olahraga setelah negara mereka diserang bom dan penembakan brutal."Kami harus melanjutkan kehidupan kami," kata Braillard dilansir dari The Guardian. "Setiap orang harus kembali ke pola pikir, kehidupan harus berlanjut. Saya pikir, sekarang yang tepat, kami harus memiliki keyakinan itu," sambungnya dia.

Sepakbola tidak luput dari sasaran teror Prancis. Pelaku bom bunuh diri meledakkan bom  di sekitar Stade de France ketika pertandingan persahabatan antara Prancis kontra Jerman di laga persahabatan.

Baca Juga

  • Skuat SFC Tiba di Medan Tempur Piala Jendral Sudirman
  • Hebat, Sepatu Keramat Gerrard Laku Rp 841 Juta
  • Sentul Butuh Renovasi Satu Tahun untuk Gelar MotoGP

Dalam peristiwa tersebut, sedikitnya 200 orang menjadi korban meninggal dan luka-luka. Dua orang kerabat pemain PSG asal Argentia, Javier Pastore ikut menjadi korban tewas ketika sedang menonton konser musik di gedung theater, Bataclan, Prancis.

"Saya memiliki dua teman yang meninggal di Prancis. Mereka tinggal tiga blok dari rumah saya. Ketika itu mereka tengah pergi menyaksikan konser.

"Tapi saya harus kembali ke Prancis. Saya bekerja dan memiliki tanggung jawab di sana," tegas Pastore menghapus rasa takutnya.

Guna memastikan semua pertandingan berlanjar lancar akhir pekan ini, Presiden Liga Profesional Prancis (LFP), Frederic Thiriez dan Direktur Jendral Jean-Pierr Hugues dijadwalkan bertemu untuk membahas masalah keamanan. "Kami perlu memastikan, setiap pertandingan mendapatkan keamanan level tertinggi." (Rjp/Def)