Sukses

PBFC vs PS TNI: Menguji Ketangguhan Mesin Tempur

Berstatus sebagai tim amatir, tim bentukan Tentara Nasional Indonesia ini sukses menggebrak panggung sepakbola Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta PS TNI menjadi primadona anyar di gelaran Piala Jendral Sudirman 2015. Berstatus sebagai tim amatir, tim bentukan Tentara Nasional Indonesia ini sukses menggebrak panggung sepakbola Tanah Air. 

Pada pertandingan pertama kontra Persebaya United, PS TNI tampil memukau. Mereka sukses menggebuk tim yang diperkuat Evan Dimas dengan skor 2-1. Selebrasi apel dan hormat ala tentara yang dimotori Legimin Raharjo menjadi pusat perhatian. 

Sejatinya, menilik komposisi pemain, PS TNI tidak bisa pandang sebelah mata. Pemain di dalam tim merupakan jebolan timnas Indonesia. Manahati Lestusen, Ravi Murdianto, Abduh Lestaluhu dan Ahmad Nufiandani dan Dimas Drajad. merupakan deretan pemain yang tidak asing di kancah sepakbola nasional. Bahkan Ravi dan Dimas alumni Timnas U-19 besutan Indra Sjafri.

Di pertandingan kedua kontra PBFC, Rabu (18/11/2015) di Gelora Delta Sidoarjo, ketangguhan PS TNI bakal diuji. Kendati PBFC menyandang status tim promosi ISL, tapi komposisi pemain mereka bukan pemain kemarin sore..

PS TNi vs PBFC (Grafis: Abdillah/Liputan6.com) 

Tim besutan Iwan Setiawan ini gabungan kekuatan pemain junior dan senior.  Ponaryo Astaman, Diego Michiels, Sutan Samma, dan Hamka Hamzah. Selain itu, PBFC diperkuat tiga pemain asing,  Dzumafo Epandi, Goran Gancev, dan Srdjan Lopicic.

Pelatih PS TNI, Suharto AD terus mengasah mesin tempurnya. Dia meminta tim untuk memaksimalkan serangan dari sektor sayap."Pemain saya fokuskan untuk mengasah strategi serangan dari sayap," ujar Suharto, usai memimpin latihan PS TNI, Selasa (17/11/2015) di Lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya.

Selain itu, Suharto AD juga membakar semangat juang para pemain. "Meskipun Pusam Borneo FC banyak dihuni pemain berpengalaman dan tiga pemain asing, kami tidak akan gentar. Karena stok pemain muda jebolan Timnas U-23 yang kami miliki juga siap tempur dan semuanya dalam kondisi fit," terangnya.

Suharto pun meminta para pemainnya tetap tenang dengan komentar pelatih PBFC, Iwan Setiawan yang bernada meremehkan PS TNI yang notabene bukan tim profesional. "Dengan kata-kata seperti itu, saya berharap hal ini justru menambah semangat bertanding pemain."

2 dari 2 halaman

Psywar Iwan Setiawan

Sebelum pertandingan digelar, arsitek Pesut Etam, Iwan Setiawan memang coba menjatuhkan mental lawan dengan menyebut PS TNI tim amatir. Menurut eks-pelatih Persija Jakarta ini, tim asuhannya bakal kembali mengembalikan harga diri tim ISL setelah dikalahkan tim amatir. 

"Ini tentang harga diri klub ISL, karena Surabaya United sudah merusak marwah di laga kemarin; setelah menelan kekalahan dari klub amatir. Kami akan mengembalikan harga diri itu, sekaligus membuktikan bahwa klub ISL lebih baik dari pada klub amatir," tutur Iwan Setawan dilansir dari situs resmi PBFC.

Pelatih yang kerap melontarkan kalimat bernada kontroversial ini pun menilai kalau PS TNI bukan tim istimewa. Di mata pelatih bertubuh tambun ini, PS TNI tidak memiliki pemain yang memiliki kecepatan. "Tidak ada pemain cepat di PS TNI. Kecepatan mereka masih kalah dengan pemain kami," lanjutnya.

Pada perhelatan Piala Presiden beberapa waktu lalu, Iwan menjadi musuh bersama para Bobotoh lantaran komentar pedas pada kubu Persib. Memang, ulah Iwan itu mengundang ribuan fan Persib datang langsung ke Stadion.

PBFC tampil cukup memukau di Piala Presiden 2015 lalu. Tim asal Samarinda, Kalimantan Timur ini mencapai babak perempat final. Sayang, langkah PBFC terhenti di tangan Persib Bandung. Kini, PBFC pun memasang target lebih tinggi lagi di Piala Jendral Sudirman. 

Iwan meminta pada pemain agar menatap setiap pertandingan bagaikan laga final untuk memperbaiki pencapaian di Piala Presiden beberapa waktu lalu."Selain untuk menjaga harga diri klub, peluang lolos ke babak berikutnya juga ditentukan dengan hasil disetiap pertandingan, semua laga kami anggap final," Iwan mengakhiri. (Rjp/Def)