Liputan6.com, Jakarta - Sirkuit Internasional Sentul yang terdapat di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tengah menjadi sorotan dunia. Lintasan yang sudah berumur 21 tahun itu digadang-gadang bakal menjadi salah satu tuan rumah ajang balap MotoGP tahun 2017 hingga 2019.
Harapan para pecinta olahraga otomotif Indonesia untuk menyaksikan balapan MotoGP di Tanah Air kian besar. Pasalnya, Rabu, (18/11/2015), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi telah menandatangani Letter of Intention (LOI) yang yang menjadi salah satu syarat untuk menggelar ajang bergengsi tersebut. LOI adalah bentuk perolehan hak kepada Indonesia dari FIM untuk menyelenggarakan dan mempromosikan FIM Road Racing World Champioship Grand Prix di Indonesia 2017-2019.
Namun ini hanyalah satu tahapan saja. Selanjutnya masih banyak tahapan-tahapan lain yang harus dilalui demi memboyong MotoGP ke Indonesia. Salah satunya tentu saja kelayakan sirkuit yang akan digunakan dalam adu kebut kuda besi tersebut.
Advertisement
Direktur Sirkuit Internasional Sentul, Tinton Soeprapto, menyambut gembira penandatanganan LOI tersebut. Dia pun meminta agar pemerintah merenovasi Sentul karena ajang MotoGP di sana tak hanya akan menguntungkan pihaknya saja. Lebih dari itu, oemerintah menurut Tinton juga akan mendapat keuntungan dari kehadiran MotoGP nanti.
Baca Juga
- 5 Fakta Menarik Hubungan Mesra CR7 dan Putri Agennya
- LOI MotoGP Diteken Menpora, Direktur Sentul: Merdeka!
- 6 Hal yang Bikin Messi Tangguh di El Clasico
"Ini kesempatan emas pemerintah untuk dilihat dunia. Kita harus bangkitkan 'Visit Indonesia'. Tanda-tanda kehidupan sudah ada. Merdeka! Maju tak gentar!" ujar Tinton menggebu-gebu. (Lihat berita lengkapnya pada tautan ini).
Wajar bila Tinton berharap demikian. Sebab, menurut ayah pembalap Ananda Mikola dan Moreno Soeparpto itu, Sentul satu-satunya sirkuit di dunia yang berlabel swasta.
Gagal Gelar Formula 1
Sentul pernah mencoba menggelar Formula 1 tahun 1997. Namun dinyatakan tidak layak karena panjang lintasannya sangat pendek, yakni 4,12 kilimeter. Selain itu, krisis moneter juga menjadi penyebab kegagalan tersebut.
Meski gagal menggelar Formula 1, Sentul pernah menggelar balapan MotoGP dalam dua tahun berturut-turut, yakni tahun 1996 dan 1997. Ketika itu, Michael Doohan menjadi juara di kelas 500 cc tahun 1996 dan Tadayuki Okada di tahun selanjutnya.
Legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi juga pernah balapan di Sirkuit Sentul tahun 1997. Ketika itu, pria asal Italia tersebut masih turun di kelas 125 cc. Rossi keluar sebagai juaranya.
Selain balap MotoGP, Sentul juga pernah menggelar balapan A1 selama dua musim, yakni 2005-06 dan 2006-07. Balapan A1 itu diikuti oleh pembalap nasional, Ananda Mikola.
Namun itu kisah lama, kini sirkuit yang memiliki 11 tikungan itu harus direnovasi besar-besaran agar bisa dilihat dunia. Saat ini memang berat bagi Sentul untuk menggelar MotoGP 2017-2019. Sebab, Sentul berada di grade 3 penilaian Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Untuk bisa menggelar MotoGP sirkuit ini harus naik tingkat ke grade 1.
Saat ini, Sentul hanya layak digunakan untuk balapan motor kelas 250 cc dan 600 cc. Jika tidak bisa naik ke grade 1, FIM tentu akan mengagalkan niat Indonesia untuk menggelar balapan di Sentul. Bila syarat itu gagal, maka ada 5 negara yang ingin menggantikan Indonesia, yakni Kazakstan, Thailand, Finlandia, Brazil dan Chile.
Advertisement
Sejarah Pembangunan Sentul
Sejarah Pembangunan Sentul
Pembangunan Sirkuit Sentul berawal dari ide putra mantan Presiden Republik Indonesia Soeharto, yakni Hutomo Mandala Putra. Dia berangan-angan Indonesia memiliki sirkuit Formula Satu kedua di Asia setelah Jepang. Pada tahun 1993, proses pembangunan pun dimulai. Sirkuit tersebut dibangun di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Perancang kelas dunia pun didatangkan, yakni Hermann Tilke. Dia juga orang yang pernah membangun irkuit Sepang di Malaysia, Yas Marina di Abu Dhabi (UEA), Catalunya di Spanyol, hingga Lippo Village International Formula Circuit di Karawaci, Tangerang. Setahun kemudian, sirkuit yang dibangun sepanjang 4,12 kilometer dengan lebar 15 meter itu rampung.
Presiden Soeharto yang meresmikannya. Selain lintasan Grand Prix, Sentul juga punya fasilitas sirkuit Motocross, Autocross dan Go-Kart, Hotel Internasional bintang tiga, lapangan golf dan restoran. Sirkuit Sentul juga dilengkapi dengan 50 garasi pit, landasan helikopter hingga bungalow. (Rco/Vid)