Liputan6.com, Malang - Pelatih Persipasi Bandung Raya (PBR), Pieter Huistra, mengkritik kinerja wasit saat anak asuhnya kalah 0-2 melawan Persija Jakarta dalam laga Grup A Piala Jenderal Sudirman. Meski demikian, secara permainan Pieter puas dengan penampilan anak asuhnya yang bermain dengan sepuluh orang sejak babak pertama.
Â
"Leo (Leonard Tupamahu) memang melakukan pelanggaran yang buruk. Seharusnya hanya di kartu kuning, putusan wasit itu (kartu merah langsung) adalah hukuman yang berat bagi kami," kata Pieter usai pertandingan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Kamis (19/11/2015).
Â
Ia juga mengkritik keputusan pemilihan perangkat pertandingan oleh penyelenggara turnamen. Lantaran ada nama Adi Riyanto sebagai wasit cadangan di laga PBR versus Persija. Adi sendiri memimpin pertandingan saat PBR kalah atas Arema Cronus pada 10 November lalu.
Â
"Federasi atau penyelenggara harus lebih memperhatikan soal wasit ini. Tapi saya tidak akan protes, buat apa," ujar Pieter.
Â
Kendati demikian, pelatih berkebangsaan Belanda ini mengaku puas dengan penampilan para pemainnya. Sebab, meski hanya bermain sepuluh orang tetap mampu mengimbangi Persija. PBR pun harus optimis untuk menyongsong dua laga selanjutnya.
Â
"Saya bangga dengan para pemain karena bisa mengimbangi Persija. Terpenting, kami harus bisa lebih baik dan menang di dua pertandingan berikutnya," ucap Pieter.
Â
Pemain PBR, Riyandi Ramadhan mengatakan, seluruh pemain harus bekerja lebih keras sejak wasit memberikan kartu merah pada Leonard Tupamahu di menit ke-21.
Â
"Awalnya kami bisa mengimbangi Persija, tapi kemudian harus bermain sepuluh orang dan memaksa kami bekerja lebih keras lagi," kata Riyandi.
Â
PBR sudah menelan dua kali kekalahan yakni 2-4 atas Arema Cronus dan terbaru kalah 0-2 atas Persija Jakarta. PBR harus menang di laga berikutnya guna menjaga peluang lolos ke babak berikutnya. (Win/Rco)
Dibungkam Persija, Pelatih PBR Kritik Kinerja Wasit
Pemain PBR, Leonard Tupamahu diusir wasit sejak menit ke-20.
Advertisement