Liputan6.com, Manchester - Panasnya persaingan antara Manchester United dan Arsenal memuncak pada 2003 silam. Saat itu terjadi insiden antar pemain yang melibatkan Ruud van Nistelrooy dan bek Arsenal, Martin Keown.
Di pertandingan yang berakhir tanpa gol itu, MU sebenarnya memiliki peluang emas melalui tendangan penalti. Namun, Van Nistelrooy yang menjadi eksekutor gagal membobol gawang The Gunners yang dijaga oleh Jens Lehmann. Melihat Van Nistelrooy gagal, pemain Arsenal, Martin Keown menyambanginya dan meneriaki penyerang asal Belanda itu.
"Sejujurnya saya tidak sadar apa yang terjadi, karena saya terlalu memikirkan kegagalan penalti saya. Saya tidak memikirkan apa yang mereka (Arsenal) lakukan. Saya sedang terkejut, berpikir kenapa saya gagal," cerita Van Nistelrooy seperti dilansir Mirror (26/11).
Akibat insiden antara Van Nistelrooy dan Keown, beberapa pemain pun harus tersulut emosi dan terlibat perseteruan. Akibatnya, wasit mengeluarkan kartu merah untuk kapten The Gunners saat itu, Patrick Vieira.
"Vieira diusir ke luar lapangan, ia menunggu di lorong tapi saya tidak peduli, saya hanya berjalan melewatinya begitu saja," jelas eks bintang Real Madrid itu.
Eks penyerang Timnas Belanda itu menjelaskan, dirinya tidak pernah merasa terganggu dengan insidennya dengan eks bek Timnas Inggris tersebut. Sebaliknya, ia justru merindukan aroma persaingan serupa.
"Selalu ada pemberitaan media yang dibesar-besarkan. Saya tetap tenang, saya tidak memiliki masalah dengan mereka. Tentunya saya merindukan rivalitas itu," tegasnya.