Sukses

Manchester United: Kendaraan Lapis Baja Tanpa Amunisi Tembak

Manchester United menjelma menjadi tim yang mempunyai pertahanan lapis baja pada musim 2015-16.

Liputan6.com, Manchester - Manchester United menjelma menjadi tim yang mempunyai pertahanan lapis baja pada musim 2015-16. Banyak pemain lawan yang frustasi akibat gagal menggetarkan gawang Setan Merah --sebutan MU-- yang dikawal David De Gea atau Sergio Romero.

Statistik mengatakan, dua kiper MU itu telah mencetak 8 clean sheets di Liga Premier Inggris dan 2 clean sheets di Liga Champions. De Gea mencetak 7 clean sheets dan Romero menciptakannya sebanyak tiga kali.

Lini pertahanan MU tidak mau kalah dari De Gea dan Romero. Para bek Setan Merah telah melakukan 302 clearances, 215 intersep dan 27 blok dari 13 pertandingan di Liga Premier Inggris. Sedangkan di ajang Liga Champions, Setan Merah menciptakan 83 clearances, 64 intersep dan 3 blok.

Dari para bek yang dimiliki tim besutan Louis van Gaal, seperti Phil Jones, Matteo Darmian, Marcos Rojo, Chris Smalling, Patrick McNair hingga Luke Shaw, hanya ada satu pemain yang paling menonjol. Dia adalah Smalling.

Bek berusia 26 tahun itu sudah mempunyai jiwa kepemimpinan. Dia bisa diibaratkan seperti jimat dalam lini pertahanan Setan Merah. Smalling diprediksi bisa menjadi kapten masa depan MU dan Timnas Inggris.

Di lini pertahanan MU, Smalling sudah melakukan 81 clearances, 30 intersep dan 6 blok di Liga Premier Inggris. Dia juga telah memenangkan 38 duel udara dari 58 percobaan dengan tingkat keberhasilan sebesar 66 persen.

"Senang rasanya catatan ini terus berjalan dan yang lebih penting, performa apik kami terus terjaga karena Anda bisa bermain di setiap laga tapi Anda harus bisa membuat dampak positif. Saya tak sabar lagi untuk membuat dampak positif di pertandingan selanjutnya," ucap Smalling di MUTV.

2 dari 2 halaman

Tank Tanpa Amunisi

Tank Tanpa Amunisi

Namun kokohnya lini pertahanan Setan Merah yang seperti lapis baja menjadi sirna karena minimnya gol yang kerap menjadi pembeda dalam sebuah pertandingan. Hal itu terbukti ketika MU menghadapi PSV Eindhoven di Old Trafford Stadium, Kamis (26/11/2015) dinihari WIB dalam babak penyisihan grup Liga Champions.

Selama pertandingan itu, Wayne Rooney dan kawan-kawan menguasai bola sebanyak 64 persen. Para pemain Setan Merah (sebutan MU) tercatat melepaskan 11 sepakan ke gawang PSV. Namun tidak ada gol yang diciptakan Setan Merah. MU pun harus puas dengan skor imbang tanpa gol.

Rooney sendiri menyadari timnya lemah dalam finishing. Striker berusia 30 tahun tersebut berharap pola permainan yang diterapkan Louis van Gaal mengalami perubahan.

"Kita harus mengubah permainan ini menjadi kemenangan. Kami harus mencetak lebih banyak gol. Saat ini, kami kurang tenang menempatkan diri dalam posisi tertekan," kata Rooney seperti dikutip dari The Sun.

Baca Juga

  • 6 Stadion Megah Berubah Jadi Apartemen Hingga Terminal MRT
  • Ibrahimovic: Saya Diva, Pantas Bila Sombong!
  • Wawancara Eksklusif RD: Melatih T-Team Berawal dari Twitter

Sementara itu, mantan striker MU, Michael Owen mengibaratkan tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut seperti sebuah tank tanpa amunisi tembak. Kokoh di lini pertahanan, tapi tidak punya peluru untuk meraih kemenangan.

"Manchester United yang sekarang hanya mempunyai tim pertahanan tanpa penyerang. Saya melihat mereka memiliki dua pemain tengah yang tidak mau melakukan serangan," ucap Owen.

Dua pemain tengah yang dimaksud Owen adalah Morgan Schneiderlin dan Bastian Schweinsteiger. Statistik mengatakan, Schneiderlin hanya menciptakan 2 peluang dari 11 penampilan. Sedangan Schweinsteiger hanya membuat 6 peluang dari 13 pertandingan.

"Seharusnya arti dari gelandang adalah pemain yang bisa membantu pertahanan dan menyerang. Tapi, dua pemain itu tidak melakukan serangan untuk MU," tutup Owen.