Liputan6.com, Jakarta Sepakbola terkadang tak hanya menyajikan kejadian menarik atau mengejutkan.Olahraga paling populer di dunia ini, juga kerap menyuguhkan peristiwa unik, bahkan menggelikan.
Seperti yang terjadi di Mauritania. Hanya karena ulah presidennya, sebuah pertandingan sepakbola yang digelar di negara di bagian barat laut Afrika ini, jadi bahan kritikan dan perbincangan
penonton hingga pengamat sepakbola. Bahkan, publik sempat marah akibat insiden ini.
Dilansir Gazzetta World, peristiwa bermula saat pertandingan di ajang Piala Super Mauritania 2015, antara FC Tevragh-Zeina versus ACS Ksar. Laga penting ini disaksikan langsung Presiden Mauritania Mohamed Abdul Aziz.
Mohamed Abdul Aziz, yang baru tiba di stadion pada babak pertama, melihat permainan yang diperagakan kedua tim sangat membosankan. Apalagi, ketika itu skor masih imbang 1-1.
Melihat cara bermain kedua kesebelasan sangat menjemukan, sang kepala negara rupanya meminta perangkat pertandingan menghentikan permainan dan langsung memutuskan pemenangnya lewat adu penalti. Kabarnya, presiden minta laga diakhiri lantaran jadwalnya yang sangat sibuk Â
Menyerah dengan tuntutan sang presiden, wasit pun segera menghentikan pertandingan, yang baru berjalan 63 menit.
Ditengah kebingungan pemain dan penonton, kedua tim melakukan adu penalti. Akhirnya, laga dimenangkan FC Tevragh-Zeina dan berhak mengangkat trofi juara.
Usai pertandingan Presiden mengatakan: "Menghentikan permainan di awal tidak melanggar hukum. Game ini adalah satu kesatuan dan tidak berhubungan dengan kompetisi lainnya. Sepakbola terkenal fleksibilitas, terutama ketika semua pihak setuju."(Ian/Rco)
Laga Membosankan, Presiden Ini Instruksikan Langsung Adu Penalti
Ofisial pertandingan langsung menghentikan permainan dan memutuskan pemenangnya lewat adu penalti.
Advertisement