Liputan6.com, Jakarta- Pemain tunggal putri PBSI, Gregoria Mariska Tunjung menghentikan langkah wakil DKI Jakarta, Ana Rovita di babak perempat final Kejurnas PBSI 2015 yang dilangsungkan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Gregoria harus bertanding tiga gim dengan pemain yang secara mengejutkan mengalahkan unggulan pertama tunggal putri, Maria Febe Kusumastuti di babak kedua itu.
Di awal-awal gim pertama, laju poin Gregoria tak terbendung. Pemain yang baru berusia 16 tahun ini sempat unggul 7-0 atas Ana sebelum menang telak 21-11. "Di gim pertama, main lebih enak karena menang angin," ujar Gregori usai pertandingan.
Â
Sayangnya, permainan Gregoria di gim kedua menukik tajam. Dia gagal kembali mendominasi lagi di awal-awal dan dipaksa terus mengejar perolehan poin Ana hingga akhirnya kalah 21-17.Â
Â
Gregoria kemudian harus terlibat reli cukup lama dengan Ana di awal-awal gim ketiga. Kejar-mengejar angka pun terjadi. Namun Gregoria berhasil menguasai keadaan di akhir gim dan menang telak 21-7.
Â
"Pelatih minta main lebih sabar dan lebih menahan. Pukulan relinya juga lebih dibagusin," ujarnya.
Â
Di sisi lain, Ana mengungkapkan, kekalahannya atas Gregoria turut dipengaruhi oleh arah angin. Pemain yang pernah jadi semifinalis Indonesia Open 2010 ini menilai angin menyulitkannya untuk menyerang Gregoria.
Â
"Tadi menang dan kalah anginnya ngaruh banget. Di gim pertama terlalu kalah angin jadi kita mau menekan enggak bisa, semuanya serba-tanggung," kata pemain yang dinilai punya gaya main mirip Susi Susanti ini.
Â
Terlepas dari hal itu, Ana mengakui kalau Gregoria adalah pemain yang bagus. "Sebenarnya dia tekniknya bagus. Dari belakang dan depan bagus. Harus berani ngadu dulu terus pinter-pinternya kita mematikan serangan," Ana mengakhiri. (*)