Liputan6.com, Sleman - Ketua panpel lokal babak delapan besar Grup E Piala Jenderal Sudirman Sudirman Ediyanto mengaku mengalami kebocoran tiket. Tapi, berapa banyak jumlah tiket yang bocor pada laga perdana di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (13/12/2015) kemarin, masih dihitung.
Pertandingan kemarin mempertemukan Surabaya United dengan Pusamania Borneo FC. Sementara pada laga kedua, Persipura Jayapura menghadapi Arema Cronus.
Baca Juga
Baca Juga
- 16 Besar Liga Champions: Arsenal vs Barca, Juve Kontra Muenchen
- Lima Pertandingan Wajib Tonton Pekan Ini
- Segera ke Malaysia, Bayu Gatra Terinspirasi Andik
"Tiket bocor cukup banyak, tetapi jumlahnya kurang tahu karena masih dihitung. Diperkirakan mungkin sekitar 4.000. Karena perkiraan kemarin sekitar 20-23 ribu penonton," kata Ediyanto kepada Liputan6.com di Sleman, Senin (14/12/2015).
Advertisement
Ediyanto mengaku tak habis pikir dengan banyaknya tiket yang bocor. Karena itu, ia minta tambahan personel pengamanan di pos pintu masuk.
"Yang jebol itu ada di pintu selatan barat, di tribun yang ditempati suporter Persipura. Makanya kita minta personel keamanan ditambah di situ. Dan beberapa pos yang agak rawan," ujarnya.
Selain itu, Ediyanto juga meminta penambahn personel keamanan khusus di pintu masuk untuk pemeriksaan. Pasalnya, para penonton laga Persipura dan Surabaya bersikap tidak simpatik. Mereka menyalakan flare atau kembang api dan melemparkan benda-benda terlarang ke arah pemain. Bahkan, saat itu pertandingan sempat dihentikan untuk beberapa saat.
"Untuk flare terjadi di tribun yang ditempati suporter Arema di pengujung laga, asap menutupi stadion. Sementara pelemparan botol terjadi dari arah tribun yang ditempati Persipura Mania. Kalo resmi, pasti kena sanksi dan denda," paparnya.
Laga kedua babak delapan besar Grup E akan kembali digelar pada 19 Desember mendatang. Empat hari kemudian berlangsung laga terakhir.