Liputan6.com, Leicester - Nama pelatih Leicester City, Claudio Ranieri, kini menjadi buah bibir di kalangan pencinta sepak bola di seluruh dunia. Pasalnya, pelatih asal Italia tersebut sukses membawa The Fox menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Inggris.
Sebelum membawa Leicester tampil gemilang pada musim ini, Ranieri ternyata sering dihujat Jose Mourinho karena dianggap tak mampu membawa tim yang dilatihnya berprestasi.
Namun, bagi Ranieri, hujatan yang dilakukan Mourinho terhadap dirinya adalah upaya untuk menutupi rasa takut yang dimiliki eks pelatih Chelsea tersebut.
"Apakah Anda ingin mengetahui kebenarannya? Saya benar-benar kecewa dengan dia (Mourinho)," ujar Ranieri kepada Dagospia.com dilansir Football Italia.
"Dia mengatakan hal-hal itu, karena dia takut kepada saya. Itulah adalah cara Mourinho untuk mengalahkan lawannya," katanya.
Baca Juga
- Hiddink Beri 'Kado' Natal Terindah bagi Pemain Chelsea
- Pengusaha Indonesia Tak Menyesal Jual Sahamnya di Leicester
- 4 Pemain MU yang Bakal Bersinar di Tangan Mourinho
Meski kecewa dengan aksi Mourinho, pelatih berusia 64 tahun ini tidak menaruh dendam dengan juniornya tersebut. Bahkan Ranieri ikut mendoakan agar mantan klubnya, Chelsea, bisa segera kembali bangkit bersama pelatih yang baru.
"Pada saat ini kami adalah sebuah kejutan. Terima kasih untuk fakta klub-klub besar yang tidak berada di posisi mereka seharusnya. Tapi saya yakin jika Chelsea akan kembali naik ke papan atas dengan cepat. Saya juga terkesan dengan penampilan anak asuh Arsene Wenger," ucap Ranieri.
Perseteruan Ranieri dan Mourinho bisa saja berlanjut kembali. Pasalnya, rumor menyebutkan jika The Special One akan segera mengantikan posisi Louis van Gaal sebagai pelatih Manchester United.**