Sukses

PT Liga Indonesia Berniat Gulirkan Liga Super Indonesia 2016

Konflik PSSI dan Kemenpora telah membuat kompetisi di Indonesia terhenti.

Liputan6.com, Jakarta - Kisruh yang melibatkan PSSI selaku induk olahraga sepak bola Tanah Air dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membuat kompetisi sepak bola Tanah Air terhenti. Rencananya PT Liga Indonesia selaku operator liga berniat menghidupkan kompetisi ini kembali pada 2016.

Lewat situs resminya, PT Liga, kembali memunculkan wacana untuk menggulirkan Indonesia Super League (ISL) 2016. Ini sesuai dengan amanah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebanyak dua kali pada tahun ini, yaitu pada Mei dan Oktober 2015. Dalam pernyataannya, PT Liga juga menyampaikan bahwa sebagai lembaga independen dituntut harus dapat membedakan antara aktivitas bisnisnya dengan polemik atau konflik yang sedang dilihat oleh publik. Hal inilah yang membuat roda aktivitas PT Liga Indonesia untuk mempersiapkan kompetisi Indonesia Super League 2016 tetap dilakukan.

Baca Juga

  • Demi Debut Bersama Barcelona, Turan Berlatih Tiga Kali Sehari
  • Bundesliga Libur, Pemain Incaran MU Berangkat Umrah
  • Barcelona Umumkan Nomor Punggung Pemain Barunya

"Sampai akhir tahun ini, atau paling tidak sampai minggu pertama Januari 2016, adalah tahap akhir perencanaan. Insya Allah pertengahan Januari akan ada clubs meeting. Undangan dan tanggal pastinya akan kita terbitkan kemudian,” kata Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia, Selasa (29/12/2015).

PT Liga juga menyampaikan, dengan spirit untuk terus berkembang menjadi lebih baik, beberapa terobosan PT Liga Indonesia dalam Betha Project akan diimplementasikan pada kompetisi ISL 2016 mendatang, khususnya dalam aspek pemain, infrastruktur, dan finansial. Tentunya, hal ini beriringan dengan persiapan teknis dan aspek bisnis yang juga dipersiapkan dengan maksimal.

Tahun 2015 menjadi titik nadir bagi persepakbolaan Indonesia. Konflik antara pemerintah dan PSSI telah berujung pada terhentinya kompetisi QNB League 2015. Proyeksi kompetisi berikutnya yang direncanakan bergulir pada Oktober 2015 pun tak bisa terlaksana sesuai rencana. Selain itu konflik PSSI dan Kemenpora juga telah membuat FIFA menjatuhkan sanksi pembekuan Indonesia.*