Liputan6.com, Manchester - Isu pemecatan Louis van Gaal sebagai Louis van Gaal sebagai manajer Manchester United semakin santer terdengar. Bila gagal meraih kemenangan saat melawan Swansea City pada Sabtu (2/1/2016) dalam lanjutan Liga Premier Inggris, bukan tidak mungkin Van Gaal bakal ditendang dari Old Trafford.
Rumor tersebut mulai muncul di awal Desember 2015. Dalam kurun waktu sebulan, Setan Merah --sebutan MU-- belum meraih kemenangan dalam delapan pertandingan. Mereka menelan empat kekalahan dan empat hasil imbang. MU pun berada dalam posisi terpuruk.
Hingga saat ini, ada dua nama yang diprediksi bakal menjadi suksesor manajer asal Belanda tersebut, yakni Jose Mourinho dan Pep Guardiola. Mourinho menjadi kandidat terkuat setelah dirinya dipecat sebagai manajer Chelsea, beberapa waktu lalu.
Sedangkan Guardiola telah memutuskan untuk meninggalkan Bayern Muenchen dengan alasan ingin mencari tantangan baru. Guardiola akan meninggalkan Arjen Robben dan kawan-kawan setelah musim 2015-16 berakhir.
Baca Juga
Ketimbang dua pelatih yang disebutkan, para bintang MU rupanya tidak mau dilatih oleh Guardiola atau Mourinho. Wayne Rooney dan kawan-kawan ingin merasakan sentuhan tangan dingin pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
"Semua bertaruh pada Mourinho atau Pep, tapi para pemain selalu membicarakan Simeone," ucap seorang sumber, seperti diberitakan media Inggris, The Sun.
Advertisement
Reaksi Van Gaal
Van Gaal melatih Setan Merah sejak 16 Juli 2014 setelah ditunjuk manajemen untuk menggantikan David Moyes. Pria berusia 64 tahun tersebut menyepakati kotrak di Old Trafford selama tiga tahun.
Baca Juga
- Menpora: Gelora Bung Karno Direnovasi Mulai Maret 2016
- Lorenzo Bicara Persaingan dengan Rossi di MotoGP 2016
- Menpora: Jangan Membangkang PT Liga!
Mantan pelatih Bayern Muenchen itu mengklaim kalau dirinya sudah membangkitkan performa MU selepas era Moyes. Bahkan Van Gaal menyebut penampilan Setan Merah semakin oke meski belum meraih kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir.
"Kami sudah banyak melakukan permainan seperti itu. Kurang lebih, cara kami bermain pada musim ini sangat dominan. Bahkan cara kami bermain di bawah tekanan juga sangat fantastis," papar Van Gaal.
"Anda tidak boleh menilai kami di bulan Desember saja. Sebab, pada Oktober dan November kami menjadi tim pertama di Liga Premier Inggris yang berhasil menciptakan keseimbangan. 2015 adalah tahun yang baik," dia menegaskan.
Van Gaal telah memimpin MU dalam 73 pertandingan. Dia telah meraih 36 kemenangan, 20 imbang dan 17 kekalahan. Persentase kemenangan Setan Merah di rezim Van Gaal sebesar 49,32 persen.
Advertisement